Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Kompleks AL Amerika, Polisi Buru Pelaku Berseragam Militer

Kompas.com - 17/09/2013, 03:25 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber CNN.com,
WASHINGTON, KOMPAS.com — Kepolisian tengah memburu pelaku penembakan di kompleks Angkatan Laut Amerika Serikat di Washington. Pelaku diduga mengenakan seragam militer. Sedikitnya 12 orang tewas dalam penembakan yang terjadi pada Senin (16/9/2013) pagi waktu setempat.

"Polisi sedang mencari pria kulit hitam berusia 40-50, mengenakan pakaian seragam ala militer," kata kepala kepolisian setempat, Cathy Lanier, dalam konferensi pers, Senin. Jumlah pelaku penembakan sejauh ini masih simpang siur. Dugaan pelaku mengenakan seragam militer menguatkan kekhawatiran bahwa pelaku adalah "orang dalam".

Lanier, misalnya, semula mengatakan bahwa kepolisian memburu dua pelaku, tetapi wakilnya kemudian mengatakan satu pelaku sudah dilumpuhkan. Sebelumnya, Lanier mengatakan, sampai konferensi pers itu digelar, dipastikan 12 orang tewas, termasuk satu pelaku.

Menyusul penembakan ini, jalan-jalan utama kompleks tersebut telah diblokir. Warga diminta tetap tinggal di rumah masing-masing dan menjauhi area penembakan.

Dengan ragam laporan dan keterangan yang masih simpang siur. Kejadian sesungguhnya belum dapat dipastikan. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa penembakan dilakukan oleh pelaku yang bersembunyi di ruangan gedung markas.

Belum diketahui juga bagaimana pelaku dapat menembus sistem keamanan ketat kompleks militer tersebut. Kompleks berlokasi di tepi Sungai Anacostia. Jaraknya kurang dari tiga kilometer dari Capitol Hill dan Gedung Putih.

Sebagai antisipasi keamanan, beberapa sekolah di sekitar kompleks militer tersebut langsung ditutup. Sementara itu, penerbangan melalui Bandara Nasional Reagen yang berada di dekat kompleks itu juga ditunda.

Penembakan terjadi pada pukul 08.20 waktu setempat, atau pukul 20.20 WIB, di gedung markas besar Naval Sea System Command. Sekitar 3.000 orang bekerja di kompleks tersebut, yang di antara lain memiliki tugas mengawasi pembangungan dan pembelian kapal perang dan sistem tempur.

Di dalam kompleks ini terdapat juga sebuah museum sejarah angkatan laut, yang membawa kembali para pengunjungnya ke awal era 1800-an, ke masa tempat tersebut menjadi pusat pembuatan kapal. Di dalam kompleks ini juga terdapat kawasan tempat tinggal yang menjadi rumah dari jendral bintang empat Angkatan Laut, kepala pusat komando ini, Laksamana Jonathan Greenert.

Presiden Amerika Barack Obama telah mendapatkan beberapa kali pengarahan singkat terkait insiden ini. "Kami a
kan melakukan segalanya sesuai kekuasaan kami, untuk memastikan siapa pun yang melakukan tindakan pengecut ini, (siapa) yang bertanggung jawab, " kata Obama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com