Meski masih berada di kedutaan Ekuador di London setelah lebih dari setahun, pendiri Wikileaks, Julian Assange, mencalonkan diri menjadi senator, bersama dengan beberapa calon lainnya.
Melalui Skype, Assange mengatakan kepada para wartawan bahwa partainya akan bertindak sebagai "penilai" independen kegiatan pemerintah federal dengan memastikan "senat bersikap independen terhadap pemerintah". Assange mengatakan, tindakan pertama partainya adalah menyerukan kepada pemerintah untuk menjelaskan dengan rinci kebijakan pengiriman pencari suaka ke Papua Niugini.
"Dengan melihat bahwa PNG (Papua Niugini) adalah negara berkembang, Pemerintah Australia harus menjelaskan bagaimana mereka akan membantu PNG secara keuangan dalam penerimaan para pencari suaka." kata Assange.
Meskipun prinsip utama partai tersebut adalah "transparansi, akuntabilitas, dan keadilan", sedikitnya dua calon senat partai tersebut tidak khawatir dengan tuduhan yang ditujukan kepada Assange. Menurut laporan koresponden Kompas.com di Australia, L Sastra Wijaya, calon untuk negara bagian New South Wales, mantan diplomat Alison Broinowski mengatakan kepada news.com.au bahwa dia mencalonkan diri untuk melakukan "sesuatu" berkenaan tindak mata-mata Pemerintah Australia.
Calon berusia 72 tahun tersebut mengatakan pemerintah "sudah menggunakan berbagai informasi milik rakyat, dan menggunakannya untuk kepentingan mereka sendiri, dan tidak menjelaskan bagaimana penggunaannya".
Mengenai tuduhan tindakan penganiayaan seksual yang dilakukan Assange, Broinowski mengatakan itu bukan urusan dia. "Kalaupun dia bersalah karena tuduhan pemerkosaan, ini tidak ada hubungannya dengan partai. Kehidupan pribadi adalah urusan dia sendiri." katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.