BANGKOK, KOMPAS.com - Setidaknya satu orang tewas dalam penembakan yang terjadi di pusat perbelanjaan di Bangkok, Thailand, pada Selasa (18/2/2020).
Berdasarkan keterangan polisi, motif insiden itu adalah kecemburuan, dan terjadi kurang dari dua pekan sejak penembakan massal yang dilakukan tentara Thailand.
Perisitwa itu berlangsung di klinik kosmetik Century The Movie Plaza, ketika seorang pria tiba-tiba merangsek masuk dan menembaki seorang perempuan.
Baca juga: Korban Selamat Kisahkan Sembunyi dari Tentara Thailand yang Bunuh 29 Orang
"Satu orang tewas dan seorang lainnya terluka," ujar Kolonel Polisi Krissana Pattanacharoen, dilansir Reuters via Channel News Asia.
Pattanacharoen menyatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku yang melarikan diri usai melakukan penembakan, dan memburunya.
Korban terluka segera dilarikan ke Rumah Sakit Phyathai Nawamin, demikian dilaporkan Workpoint, dengan Thai Rath mengutip saksi yang mendengar suara letusan.
????????
?.???????????????????????????????????????????
??????????????? 4??????????????? ????????
???????? rescue
Cbhk.079 ?.10????????????
??????????? ?????????1??? ????1???
??????????? ????????????????????????????????.. ????????????? CB ???????? 079 pic.twitter.com/W1JkngNe0y
— Disaster_TH (@Disaster_TH) February 18, 2020
Pembunuhan ini terjadi 10 hari setelah penembakan Korat, atau Nakhon Ratchasima, di mana pelaku bernama Jakraphanth Thomma.
Tentara berpangkat Sersan Mayor itu mendatangi kawasan Distrik Muang pada 8 Februari lalu, dengan total 29 orang meninggal dunia.
Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha mengatakan, motif perbuatannya dipicu jual beli rumah dengan kerabat komandannya di barak.
Jakraphanth sempat mengambil senjata komandannya dan menembaki koleganya sebelum pergi ke gudang senjata, dan mencuri senapan beserta amunisinya.
Jakraphanth yang sempat bersembunyi di gedung mall Terminal 21, dan terlibat baku tembak selama 17 jam sebelum akhirnya ditembak mati.
Meski begitu, Kolonel Polisi Bavornphob Sunthornraekha bersikukuh penembakan Bangkok bukanlah aksi meniru insiden di Korat.
"Ini lebih kepada kecemburuan, bukan karena pelaku hendak meniru," jelas Sunthornraekha sebagaimana diberitakan kantor berita AFP.
Baca juga: Fakta Tentara Thailand Bunuh 26 Orang: Dipicu Jual Beli Rumah hingga Datangkan Ibu untuk Negosiasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.