Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2019, 13:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pada 9 Mei 2018 atau tepat setahun yang lalu, Mahathir Mohamad membuat publik Malaysia terkejut ketika dia memenangkan pemilu dan menjadi perdana menteri.

Membawa panji oposisi koalisi Pakatan Harapan, Mahathir menumbangkan murid politiknya Najib Razak dan koalisi Barisan Nasional yang sudah 60 tahun berkuasa.

Dilansir The Star Kamis (9/5/2019), Mahathir mengatakan pemerintahan Pakatan sudah mendapatkan banyak prestasi dengan satu tujuan: "Membawa kembali Malaysia yang mereka tahu".

Baca juga: Mahathir Sebut Putra Mahkota Johor sebagai Anak Kecil

PM berjuluk Dr M itu menyebut ada suara kontra yang menyatakan koalisi pemerintahannya sangat rapuh dan bakal segera bubar. Mahathir menjawab bahwa mereka sangat solid.

"Kami bertahan dan bekerja bersama demi satu tujuan itu. Bagi saya, itulah prestasi," kata Mahathir dalam konferensi pers peringatan 1 tahun Pakatan menguasai Putrajaya.

Dia juga menyebut "prestasi" lain yang dilupakan orang seperti ketika ada tokoh yang sempat meminta mengundurkan diri. Namun kemudian berbalik memihaknya.

Dia menggarisbawahi pencapain para menterinya. Meski disebut kurang berpengalaman mengelola negara, kabinet Mahathir bisa melakukan negosiasi ulang terkait proyek kereta cepat China.

Hasil negosiasi ulang itu, papar Mahathir, berhasil menyelamatkan anggaran Malaysia hingga 30 miliar ringgit, atau sekitar Rp 103,7 triliun.

Mahathir berkata, tugas pertama mereka adalah membersihkan pegawai negeri yang curang. "Kini, orang-orang tidak lagi mengeluh soal bayaran tambahan," paparnya.

Pemimpin berusia 93 tahun itu menyoroti pemerintahan Najib yang dia anggap meminjam banyak uang dari pihak asing dan menghukum siapa pun yang bersikap kontra.

"Mereka inilah, yang pernah mengambil pekerjaan kalian dan mengubah seenak hati, yang merupakan sosok pengkritik pemerintahan kami," tegas Mahathir.

"Kami telah membersihkan sejumlah orang yang dianggap terlibat. Kami mempunyai bukti atas mereka," ujar Mahathir yang juga menjadi Ketua Pakatan.

Baca juga: Mahathir Masuk dalam Daftar 50 Pemimpin Terhebat Dunia versi Fortune

Dia menyebut penurunan dukungan terhadap pemerintahannya terjadi karena mereka tidak memanjakan orang-orang itu, sama seperti yang dilakukan rezim Najib.

Dia mencontohkan ada nelayan yang bisa berpenghasilan 300 ringgit, sekitar 1.037.000, meski tidak menangkap ikan.

Menurut Mahathir jika dia melakukannya, berarti mereka telah melakukan penipuan demi mendapatkan suara. "Kami tak bisa melakukannya karena kami tak punya uang sebab kami jujur," katanya.

Karena tak mengiming-imingi dengan gaji besar itulah, Mahathir berkata ada rakyat Malaysia yang menjadi kecewa dan memutuskan untuk menentang mereka.

Dia menjelaskan untuk bisa meningkatkan taraf hidup mereka, orang Malaysia harus bisa berpikir lain dari pada yang lain guna mendapat penghasilan besar.

"Kami tentu akan meningatkan gaji mereka. Suatu saat, publik bakal berterima kasih karena mereka tidak perlu membayar para pejabat yang korup," ujar Mahathir.

Baca juga: Jelang 1 Tahun Berkuasa, Mahathir Beri Nilai Kinerja Menterinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com