Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Hoaks Telepon Darurat, Pria AS Dihukum 20 Tahun Penjara

Kompas.com - 30/03/2019, 11:44 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

WICHITA, KOMPAS.com - Seorang pria asal California, Amerika Serikat pada Jumat (29/3/2019) dijatuhi hukuman penjara 20 tahun karena membuat panggilan telepon darurat palsu.

Salah satu panggilan palsu itu mengakibatkan polisi menembak seorang pria asal Kansas menyusul perselisihan akibat taruhan permainan "Call of Duty" WWII".

Hakim Eric Melgren menjatuhkan vonis itu kepada Tyler R Barriss (26) setelah pria itu mengaku bersalah atas total 51 dakwaan federal terkait panggilan telepon palsu dan ancaman.

Baca juga: Kerap Abaikan Panggilan Darurat, Seorang Operator 911 Dipenjara

Kematian Andrew Finch (28) pada 2017 memicu perdebatan soal praktik yang di Amerika Serikat lazim disebut dengan "swatting".

Istilah ini merujuk perbuatan seseorang yang membuat laporan darurat palsu agar aparat keamanan, khususnya pasukan khusus kepolisian SWAT, dikirim ke alamat tertentu.

Dalam kasus kematian Finch, polisi mengatakan, seorang pemain game asal Ohio meminta Bariss untuk melakukan "swatting" terhadap seorang pemain game di Wichita, Kansas.

Namun, alamat yang digunakan adalah alamat lama yang membuat pasukan polisi datang ke kediaman Finch, yang sebenarnya sama sekali tak terlibat perselisihan game online ini.

Bariss mengakui, dia menelepon kepolisian Wichita dari Los Angeles pada 29 Desember 2017. Saat itu dia melaporkan adanya penembakan dan penculikan di sebuah alamat di kota Wichita.

Saat polisi datang, Finch yang tanpa curiga membuka pintu dan seorang polisi menembak pria yang tak bersenjata itu.

Penuntutan Barriss di Wichia ternyata menguak kasus lain yang melibatkan pria ini di California dan beberapa tempat lain di AS.

Jaksa awalnya meminta hakim menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara. Sedangkan kuasa hukum Barriss meminta hukuman tak lebih dari 20 tahun.

FBI sebenarnya sudah menganggap "swatting" sebagai sebuah ancaman sejak 2008, di mana aksi ini menjadi sebuah kebiasaan di antara para pemain game.

Selain Bariss, polisi juga menangkap Shane Gaskill (20) dan Casey Viner (19), orang yang meminta Barriss melakukan "swatting".

Polisi mengatakan, Viner memberi Barriss sebuah alamat sasaran "swatting" sesungguhnya yaitu Gaskill.

Polisi mengatakan, saat Gaskill mengetahui Barriss mengikutinya di Twitter, dia memberi alamat lama kepada Barriss sambil menantangnya untuk melakukan sesuatu.

Dalam kasus ini Viner dan Gaskill menyatakan tidak bersalah dalam semua dakwaan termasuk konspirasi untuk melanggar hukum, penipuan, dan dakwaan lainnya.

Baca juga: Karena Krisis KFC, Polisi Kelimpungan Tangani Panggilan Darurat

Sementara itu, keluarga Finch telah menggugat pemerintah kota Wichita atas kematian pria tersebut.

Kepolisian Wichita mengatakan, polisi yang menembak Finch mengira pria itu akan mengambil senjata karena tangganya bergerak ke arah pinggang.

Sejauh ini, jaksa menolak untuk menuntut petugas polisi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com