Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Media Internasional Memandang MRT Jakarta?

Kompas.com - 19/03/2019, 13:18 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Tak lama lagi warga Jakarta akan menikmati moda transportasi baru yaitu MRT Jakarta yang untuk fase pertama ini membentang dari Bundaran HI menuju Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Jaringan kereta api bawah tanah dan layang fase pertama ini dibangun sepanjang 16 kilometer dengan biaya tak kurang dari Rp 16 triliun.

Diharapkan, MRT Jakarta yang akan melewati 13 stasiun itu bisa mengangkut setidaknya 130.000 penumpang setiap harinya.

Baca juga: Presiden Jokowi Jajal MRT

Hadirnya moda transportasi publik modern ini tak hanya dinanti warga Jakarta tetapi juga menjadi sorotan berbagai media internasional.

Sebagian besar media ternama dunia menilai kehadiran MRT Jakarta ini merupakan awal untuk mengurangi neraka kemacetan di ibu kota Indonesia.

Harian The Washington Post menuliskan, rasa frustrasi, keringat, dan asap kendaraan yang selama ini mendominasi lalu lintas Jakarta akan berkurang dengan kehadiran MRT.

Harian ternama AS ini menyebut, kemacetan lalu lintas yang parah di Jakarta disebabkan jumlah warga yang memiliki kendaraan bermotor terus meningkat belakangan.

Sementara harian SFGate menyebut, tanpa moda transportasi umum yang baik Jakarta akan "tenggelam" dalam lautan 18 juta sepeda motor dan mobil.

Kehadiran MRT ini memang bisa mengurangi kepadatan lalu lintas, tetapi masih butuh beberapa tahun agar manfaat MRT bisa benar-benar dirasakan.

Sebab, setiap hari 1,4 juta orang memasuki Jakarta untuk bekerja Sementara fase pertama MRT ini baru mampu mengangkut 130.000 penumpang setiap hari.

Meski demikian, harian SFGate mengutip Direktur MRT Jakarta William Sabandar, kehadiran fase pertama MRT ini merupakan sebuah momentum besar.

Baca juga: Jelang Peresmian MRT Jakarta dan Alotnya Pembahasan Tarif...

Sebab, setelah fase pertama ini akan dibangun fase selanjutnya ke arah sisi utara Jakarta yang siap beroperasi 2024.

Sementara ke sisi timur ibu kota akan beroperasi pada 2026 jika pengerjaan bisa dimulai tahun depan sesuai rencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com