Salin Artikel

Bagaimana Media Internasional Memandang MRT Jakarta?

Jaringan kereta api bawah tanah dan layang fase pertama ini dibangun sepanjang 16 kilometer dengan biaya tak kurang dari Rp 16 triliun.

Diharapkan, MRT Jakarta yang akan melewati 13 stasiun itu bisa mengangkut setidaknya 130.000 penumpang setiap harinya.

Hadirnya moda transportasi publik modern ini tak hanya dinanti warga Jakarta tetapi juga menjadi sorotan berbagai media internasional.

Sebagian besar media ternama dunia menilai kehadiran MRT Jakarta ini merupakan awal untuk mengurangi neraka kemacetan di ibu kota Indonesia.

Harian The Washington Post menuliskan, rasa frustrasi, keringat, dan asap kendaraan yang selama ini mendominasi lalu lintas Jakarta akan berkurang dengan kehadiran MRT.

Harian ternama AS ini menyebut, kemacetan lalu lintas yang parah di Jakarta disebabkan jumlah warga yang memiliki kendaraan bermotor terus meningkat belakangan.

Sementara harian SFGate menyebut, tanpa moda transportasi umum yang baik Jakarta akan "tenggelam" dalam lautan 18 juta sepeda motor dan mobil.

Kehadiran MRT ini memang bisa mengurangi kepadatan lalu lintas, tetapi masih butuh beberapa tahun agar manfaat MRT bisa benar-benar dirasakan.

Sebab, setiap hari 1,4 juta orang memasuki Jakarta untuk bekerja Sementara fase pertama MRT ini baru mampu mengangkut 130.000 penumpang setiap hari.

Meski demikian, harian SFGate mengutip Direktur MRT Jakarta William Sabandar, kehadiran fase pertama MRT ini merupakan sebuah momentum besar.

Sebab, setelah fase pertama ini akan dibangun fase selanjutnya ke arah sisi utara Jakarta yang siap beroperasi 2024.

Sementara ke sisi timur ibu kota akan beroperasi pada 2026 jika pengerjaan bisa dimulai tahun depan sesuai rencana.


Keberanian Jokowi

Sementara, harian South China Morning Post menyoroti keberanian Presiden Joko Widodo untuk memulai proyek yang sebenarnya sudah direncanakan sejak 26 tahun lalu.

"Saat saya menjadi gubernur, saya mendapat laporan pembangunan MRT terbengkalai 26 tahun. Presentasi mereka soal proyek ini hanya seputar keuntungan dan kerugian saja," kata Jokowi.

Jika MRT tetap dibangun maka pemerintah DKI Jakarta harus memberi subsidi Rp 3 triliun setiap tahun.

"Saya kira angka itu tidak sebanding dengan kerugian negara Rp 65 triliun setiap tahun akibat kemacetan lalu lintas," tambah Jokowi.

Untuk mendanai proyek ini, Indonesia mendapat pinjaman lunak dari Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA).

Nantinya, pemerintah DKI Jakarta akan membayar 51 persen pinjaman dan sisanya dibayar pemerintah pusat.

JICA juga mendanai pembangunan fase kedua MRT yang bernilai Rp 25 triliun dan dijadwalkan beroperasi pada 2024.

Jakarta berencana membangun lima koridor MRT dengan total jarak 300 kilometer termasuk jalur lingkar luar dan dalam yang akan menghubungkan Jakarta dan kota satelitnya pada 2030.

Keuntungan politik

Harian South China Morning Post juga menyoroti suksesnya pembangunan MRT terkait kampanye Joko Widodo untuk pemilihan presiden mendatang.

Sejumlah analis menilai, Jokowi berhak menggunakan MRT sebagai salah satu prestasinya dalam pembangunan infrastruktur.

"Jokowi amat berani meluncurkan proyek MRT di masa dia menjabat sebagai gubernur Jakarta," kata Djoko Setijowarno, peneliti dri Masyarakat Transportasi Indonesia.

"Pada 2013, Jokowi belum menjadi kandidat presiden dan dia menargetkan MRT beroperasi saat Asian Games digelar, target itu tak tercapai. Tapi dia beruntung MRT beroperasi di tahun pemilihan," tambah Djoko.

Sedangkan Channel News Asia menyebut kehadian MRT menjadi awal dari ambisi Jakarta untuk mengalihkan 60 persen pengguna jalan ke transportasi publik pada 2030, meningkatkan kecepatan minimum di jalan raya, dan meningkatkan rasio jalan raya terhadap area perkotaan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/19/13182011/bagaimana-media-internasional-memandang-mrt-jakarta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke