Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Pria Pemandu Suami Istri Diduga asal Indonesia Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina

Kompas.com - 01/02/2019, 21:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Otoritas Filipina tengah mencari sosok pria yang menjadi pemandu dan mengantarkan pasangan suami istri asal Indonesia ke gereja di Jolo untuk melancarkan aksi bom bunuh diri.

Melansir dari ABS-CBN News, seorang pria yang dikenal sebagai "Kamah" telah menjadi tersangka dalam pemboman tersebut.

Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano mengatakan, dirinya yakin bahwa dua pelaku, pasangan suami istri, yang melancarkan bom bunuh diri di Gereja di Jolo, Provinsi Sulu, pada Minggu (27/1/2019) lalu berasal dari Indonesia.

"Mereka adalah orang Indonesia. Saya yakin bahwa mereka adalah orang Indonesia," kata Ano, yang juga mantan kepala militer, kepada CNN Filipina, dilansir The Straits Times, Jumat (1/2/2019).

Baca juga: Suami Istri asal Indonesia Disebut Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina

Serangan dua bom bunuh diri saat berlangsungnya Misa Minggu itu telah menewaskan 22 orang dan melukai sedikitnya 100 orang lainnya.

Ano menambahkan, kedua pelaku memiliki kaitan dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah, atau ISIS.

Dia juga menambahkan memiliki sumber yang memberitahunya bahwa aksi pembom bunuh diri itu adalah "proyek" kelompok teror lokal Abu Sayyaf.

"Yang bertanggung jawab (dalam serangan ini) adalah pembom bunuh diri Indonesia."

"Namun kelompok Abu Sayyaf yang membimbing mereka, mempelajari sasaran, melakukan pemantauan dan membawa pasangan ini ke gereja," kata Ano.

"Tujuan dari pasangan Indonesia ini adalah untuk memberi contoh dan mempengaruhi teroris Filipina untuk melakukan pemboman bunuh diri," tambahnya, seperti dilansir BBC News Indonesia.

Konsul Jendral Indonesia di Davao, Berlian Napitupulu, mengatakan belum mendapatkan informasi tentang pasangan Indonesia yang disebutkan melakukan penyerangan itu.

Pulau Jolo telah lama menjadi basis kelompok gerilyawan Abu Sayyaf, yang telah masuk dalam daftar hitam oleh AS dan Filipina sebagai organisasi teroris.

"Daerah Zamboanga, Davao, dan Cagayan de Oro juga merupakan sasaran ideal teroris," lanjut Ano.

Baca juga: Duterte: Insiden Ledakan di Gereja Katolik adalah Bom Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com