KOMPAS.com - Penghargaan Nobel selama ini menjadi penghargaan prestisius. Tak sembarangan orang bisa masuk nominasi, apalagi mendapat Penghargaan Nobel.
Ada kriteria tertentu yang diberikan oleh panitia untuk menjaring seseorang agar bisa masuk nominasi.
Hari ini 117 tahun yang lalu, tepatnya pada 10 Desember 1901, Penghargaan Nobel diberikan kepada seseorang yang berpengaruh dalam bidang tertentu. Bertempat di Stockholm, Swedia acara penghargaan ini kali pertama diberikan.
Terdapat lima bidang yang diadakan yakni bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan perdamaian. Pemberian penghargaan itu terjadi pada ulang tahun kelima kematian Alfred Nobel, penemu dinamit dan bahan peledak tinggi lainnya dari Swedia.
Pada 27 November 1895, seorang kimiawan, insiyur, dan pebisnis Swedia bernama Alfred Nobel menandatangani surat wasiat.
Dilansir dari History.com, dalam surat wasiatnya, Alfred Nobel memberikan sebagian besar kekayaannya pada seseorang yang telah berjasa dalam berbagai bidang. Tujuannya, memberikan apresiasi kepada orang yang bermanfaat bagi umat manusia.
Meskipun Nobel tidak menawarkan kepada publik alasan utama rencananya ini, secara luas diyakini bahwa ia melakukannya karena penyesalan moral atas penggunaan dinamit yang ditemukannya.
Ketika bisnis ayahnya tersendat setelah berakhirnya Perang Krimea, Nobel kembali ke Swedia dan mendirikan laboratorium untuk bereksperimen dengan bahan peledak.
Pada 1863, ia menemukan cara untuk mengendalikan nitrogliserin, cairan yang sangat mudah menguap yang baru-baru ini ditemukan tetapi sebelumnya dianggap terlalu berbahaya untuk digunakan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nobel, Berawal dari Wasiat Alfred Nobel
Nitrogliserin memang berbahaya. Pada 1864, pabrik nitrogliserin milik Alfred Nobel meledak. Peristiwa ini membunuh adik laki-lakinya dan beberapa orang lainnya.
Untuk mencari peledak yang lebih aman, Nobel kemudian menemukan kombinasi nitrogliserin dan zat berpori yang disebut kieselguhr. Ini menghasilkan campuran yang sangat eksplosif yang jauh lebih aman untuk ditangani dan digunakan pada 1867.
Ketika itu, Nobel dinyatakan sebagai seorang yang berhasil mengembangkan dinamit. Setelah mengamankan paten dinamit, Nobel memperoleh kekayaan sebagai manusia yang penemuannya digunakan dalam konstruksi dan peperangan.
Pada 1875, Alfred Nobel menciptakan bentuk yang lebih kuat dari dinamit, peledakan gelatin, dan pada tahun 1887 memperkenalkan ballistite, bubuk nitrogliserin tanpa asap.
Alfred Nobel sebenarnya memiliki kecenderungan pasif dan dalam tahun-tahun berikutnya tampaknya mengembangkan keraguan yang kuat tentang dampak dari penemuannya pada dunia.