Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Difavoritkan Jadi Peraih Nobel Perdamaian

Kompas.com - 05/10/2018, 09:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

OSLO, KOMPAS.com - Pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian akan diumumkan pada Jumat (5/10/2018) malam di Oslo, Norwegia.

Ada 331 nominator, terdiri dari 216 individu dan 115 organisasi. Namun, para kandidat tersebut tidak diumumkan kepada publik.

Berbagai pihak mencoba untuk menebak siapa yang akan menjadi pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun ini.

Sebagai informasi, kelompok Kampanye Internasional Anti-senjata Nuklir merupakan pemenang Nobel Perdamaian 2017.

Baca juga: Bolak-balik Ditolak, Pemenang Nobel Ini Akhirnya Punya Laman Wikipedia

Melansir Sky News dan USA Today, Kamis (4/10/2018), nama Kim Jong Un berada di barisan depan untuk kemungkinan meraih penghargaan tahunan tersebut.

Lalu, siapa saja individu atau kelompok yang diprediksi memenangkan Nobel Perdamaian?

Kim Jong Un dan Moon Jae-in

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menunjukkan deklarasi yang mereka tandatangani dalam pertemuan di Pyongyang. Kim sepakat untuk menutup situs uji coba rudalnya.via Sky News Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menunjukkan deklarasi yang mereka tandatangani dalam pertemuan di Pyongyang. Kim sepakat untuk menutup situs uji coba rudalnya.
Kedua pemimpin negara di Semenanjung Korea ini akhirnya menggelar pertemuan bersejarah untuk berupaya mengakhiri perang selama 65 tahun.

ABC News mewartakan, sebelum bersedia mendiskusikan perdamaian, Kim Jong Un  mengancam serangan misil nuklir ke sejumlah negara pada tahun lalu, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan

Donald Trump

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump pada pertemuan bersejarah antara AS-Korea Utara, di Hotel Capella di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6/2018). Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya bagi pemimpin kedua negara dan menjadi momentum negosiasi untuk mengakhiri kebuntuan permasalahan nuklir yang telah terjadi puluhan tahun.AFP PHOTO/THE STRAIT TIMES/KEVIN LIM Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump pada pertemuan bersejarah antara AS-Korea Utara, di Hotel Capella di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6/2018). Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya bagi pemimpin kedua negara dan menjadi momentum negosiasi untuk mengakhiri kebuntuan permasalahan nuklir yang telah terjadi puluhan tahun.
Meski dia kerap melontarkan pernyataan dan kebijakan kontroversial, Trump menjadi salah satu favorit sebagai orang yang kemungkinan meraih Nobel Perdamaian tahun ini.

Selain berhasil mengadakan pertemuan bersejarah dengan Kim Jong Un pada Juni lalu, dia juga membuka dialog dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin setelah hubungan kedua negara selama bertahun-tahun membeku.

Paus Fransiskus

Paus Fransiskus.AFP/ANDREAS SOLARO Paus Fransiskus.

Tahun ini, pemimpin Gereja Katolik Roma ini harus mengatasi skandal kekerasan seksual yang dilakukan para imam.

Peraih Person of the Year majalah TIME pada 2013 ini menjadi salah satu yang populer untuk bisa mengalahkan kandidat lain dalam penghargaan Nobel Perdamaian.

Pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong

Joshua Wong (17), salah satu otak penggerak aksi massa pro-demokrasi di Hongkong.Getty/The Guardian Joshua Wong (17), salah satu otak penggerak aksi massa pro-demokrasi di Hongkong.

Nobel Perdamaian tak hanya ditujukan bagi individu. Sosok Joshua Wong dan pengunjuk rasa yang tergabung dalam gerakan Umbrella Movement bisa saja meraih Nobel Perdamaian tahun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com