Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Persilakan AS untuk Datang Meninjau Uji Coba Rudal Mereka

Kompas.com - 05/12/2018, 15:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengundang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo untuk meninjau langsung uji coba rudal mereka.

Pernyataan itu terlontar setelah Pompeo memberikan ultimatum kepada Kremlin agar memusnahkan senjata yang dianggap melanggar perjanjian nuklir era Perang Dingin.

Baca juga: AS Beri Rusia 60 Hari untuk Bongkar Misil yang Langgar Perjanjian Nuklir

Ketua Komite Keamanan dan Pertahanan Senat Rusia Franz Klintsevich berkata, Pompeo bisa dengan mudah menemukan apakah Rusia melanggar Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF).

"Saya pikir Rusia bisa memberikan undangan kepada Tuan Pompeo untuk meninjau secara langsung," kata Klintsevich dilansir Russian Today Selasa (4/12/2018).

Klintsevich menjelaskan, rudal yang menarik perhatian negara Barat hanya mempunyai jangkauan 498 kilometer, oleh karena itu tidak melanggar INF.

Dia mengeluhkan klaim bahwa Rusia mempunyai "senjata rahasia" tidak didasarkan pada fakta, dan berujar tuduhan dibuat untuk kepentingan Wahsington semata.

"Saya yakin tuduhan yang mereka (AS) buat merupakan cara mereka untuk meninggalkan perjanjian INF ini," papar Klintsevich.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan AS paham bagaimana kepatuhan penuh Rusia terhadap INF.

Sebelumnya, Pompeo dan NATO menuduh rudal 9M729, dikenal dengan SSC-8, melanggar INF yang melarang adanya rudal dengan daya tempuh 500-5.500 kilometer.

NATO kini menyerahkan keputusan kepada Rusia untuk menyelamatkan kesepakatan yang ditandatangani pada 1987 tersebut, yang dianggap penting dalam mengendalikan persaingan persenjataan global.

Namun menurut Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, saat ini telah tiba waktunya untuk mempersiapkan runtuhnya perjanjian tersebut.

Pompeo memberikan waktu selama 60 hari kepada Moskwa untuk membongkar rudalnya yang dianggap telah melanggar.

Harian Rusia Kommersant mengulas Moskwa tidak akan mendengarkan desakan AS karena selama ini, mereka tak pernah merespon ultimatum.

Sejumlah pakar menyatakan bubarnya INF justru adalah momen yang paling diinginkan Rusia. Sebab, kesepakatan itu rupanya tidak populer di kalangan pemimpin militer Kremlin.

Baca juga: Jika AS Keluar dari Perjanjian Nuklir, Rusia Sudah Siap Lomba Senjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com