Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Tiga Anjing Pakai Panah Bius untuk Disantap, Pria China Ditahan

Kompas.com - 28/11/2018, 22:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

XIYUN, KOMPAS.com - Seorang pria dilaporkan oleh penduduk sebuah desa di China yang kedapatan tengah berburu anjing menggunakan panah bius untuk dimakan.

Dikutip dari SCMP, yang melansir Chengdu Business Daily, Rabu (28/11/2018), insiden tersebut terjadi di daerah Xiyun, Provinsi Sichuan, pada Sabtu (24/11/2018).

Berdasar laporan tersebut, polisi menahan Wang, pria berusia 40 tahun bersama dengan tiga bangkai anjing di bagasi mobilnya. Demikian disampaikan dalam laporan polisi.

Kepada polisi, Wang mengaku gemar makan daging anjing dan sengaja meminjam senapan panah dari temannya untuk berburu anjing liar di daerah pedesaan.

Baca juga: Berisiko Rabies, Warga Vietnam Didesak Kurangi Konsumsi Daging Anjing

Wang menggunakan senapan panah yang mengandung obat bius. Setelah melumpuhkan anjing dengan panah, dia kemudian membunuhnya dengan alat lain.

Wang berhasil mendapat tiga ekor anjing, namun salah satu di antaranya diketahui kemudian adalah hewan peliharaan milik sebuah keluarga.

Atas perbuatannya, Wang ditahan selama 10 hari di kantor polisi setempat sebelum dibebaskan.

Sementara kepada keluarga yang anjingnya terlanjur dibunuh, Wang telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

"Saya sangat minta maaf. Jika Anda menginginkan kompensasi saya akan membayarnya," kata Wang kepada keluarga pemilik anjing yang dibunuhnya.

Sebanyak 20 persen orang China, terutama di bagian selatan negara itu masih mengkonsumsi daging anjing. Sebagian karena mempercayai bahwa daging anjing memiliki manfaat kesehatan.

Di wilayah Guangxi, tepatnya di kota Yulin, setiap bulan Juni, masih digelar festival daging anjing. Festival tahunan yang digelar selama 10 hari itu selalu menuai kontroversi dan memicu kecaman dari masyarakat.

Baca juga: Kawanan Anjing Liar Teror Kampus di China, Dua Mahasiswi Terluka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com