Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Tidak Ada Lagi Politisi Menjadi Duta Besar

Kompas.com - 21/09/2018, 18:00 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Jumat (21/9/2018) memutuskan tidak akan menjadikan politisi sebagai duta besar.

Selain itu, lanjut Mahathir, pemerintah akan memanggil pulang semua politisi yang saat ini bertugas menjadi duta besar.

Nantinya hanya para pejabat publik yang ditunjuk berpeluang menduduki jabatan semacam duta besar atau komisioner tinggi.

Baca juga: Mahathir Mohamad: Malaysia Tak Bisa Menerima Kultur LGBT

Demikian disampaikan Mahathir dalam jumpa pers setelah memimpin rapat komite khusus kabinet anti-korupsi di Putrajaya.

"Para pensiunan dan mereka yang menjadi duta besar sebagai sebuah penghargaan tidak akan terjadi lagi," kata Mahathir.

"Ini adalah langkah keras terhadap diri kita sendiri, sebab banyak pejabat partai pendukung pemerintah yang amat menyukai kehidupan sebagai diplomat," tambah dia.

Mahathir melanjutkan, para politisi yang saat ini menduduki jabatan duta besar di luar negeri akan segera dipanggil pulang.

Keputusan ini diambil Mahathir setelah mempelajari proposal yang diajukan kementerian luar negeri. Demikian dikabarkan The Star Online.

Saat ditanya apakah keputusan ini memengaruhi jabatan utusan khusus Malaysia utuk China yang saat ini diduduki Ketua Partai Aksi Demokrasi Tan Kok Wai, Mahathir memberi penjelasan.

"Peran dia tidak sama dengan duta besar. Dia berkantor di Malaysia dan hanya pergi ke China saat melakukan pekerjaannya," ujar Mahathir.

Baca juga: Jika Mahathir Mundur Jadi PM, Anwar Bisa Pertimbangkan Posisi Khusus

Sebagai langkah tambahan, Mahathir mengatakan, pemerintah sudah menyetujui untuk merancang Undang-undang Pelayanan Publik terkait proses promosi yang lebih transparan bagi para pejabat senior pemerintahan.

Meski promosi jabatan tetap ditentukan para menteri tetapi hal tersebut tak bisa diputuskan dengan dasar penilaian pribadi sang atasan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com