Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Olahan Daging Ular yang Digemari Warga Vietnam

Kompas.com - 11/09/2018, 11:58 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

YEN BAI, KOMPAS.com - Sekilas, potongan daging yang terjadi di piring restoran di Vietnam ini tampak bersisik. Ya, daging ular yang ditangkap di hutan belantara diolah menjadi menu kuliner favorit bagi sebagian warga Vietnam.

Daging ular dianggap sebagai hidangan yang memuaskan sekaligus bergizi bagi penduduk Vietnam.

Diwartakan AFP pada Selasa (12/9/2018), daging ular secara tradisional diyakini membantu mendinginkan suhu tubuh yang terlalu panas, menghilangkan sakit kepala, dan mengurangi sakit pada pencernaan.

Baca juga: Tarantula Goreng Jadi Camilan Favorit di Kamboja

Restoran-restoran di negara itu memasak daging ular dengan cara dikukus atau digoreng bersama serai dan cabai.

Anggur beras yang dicampur dengan darah ular menjadi pendamping menu utama.

Chef Dinh Tien Dung yang bekerja di restoran provinsi Yen Bai terlihat mengeluarkan darah dari tubuh ular, kemudian meneteskannya ke dalam secangkir anggur beras.

"Kami memanfaatkan setiap bagian dari ular, kecuali kepala dan sisiknya," katanya.

Penduduk setempat meyakini hanya pria di atas 50 tahun yang diperbolehkan meminum anggur darah ular.

Pria yang lebih muda dianggap cenderung bisa mengalami sakit punggung dan impotensi jika mengonsumsi minuman tersebut.

Penangkap ular bernama Dang Quoc Khanh mengatakan, daging ular memiliki banyak manfaat jika dimakan.

Baca juga: Penduduk Vietnam Beri Penghormatan kepada John McCain

"Daging ular merupakan makanan yang sangat baik. Ini lezat, bagus untuk kesehatan, dan tulang," ujarnya.

Ahli satwa liar, Ioana Dungler dari Four Paws International mengatakan, membunuh ular liar dan menganggu ekosistem hutan tidak diperlukan karena produksi daging global sudah cukup.

"Seluruh proses hewan itu berakhir di piring atau minuman tentu sangat menyakitkan. Itu juga dilakukan untuk tujuan yang tidak dibenarkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com