Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Serangan Korut, Tokyo Gelar Latihan Evakuasi

Kompas.com - 22/01/2018, 13:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Tokyo dilaporkan menggelar latihan evakuasi sebagai persiapan jika menerima serangan dari Korea Utara (Korut).

Latihan evakuasi itu dihelat di kawasan perkantoran ibu kota Jepang tersebut, seperti dilaporkan kantor berita AFP Senin (22/1/2018).

Pengeras suara yang terpasang di sudut-sudut kawasan perkantoran itu awalnya mengumumkan bahwa Pyongyang telah meluncurkan rudal balistik.

"Kami mohon warga bisa berjalan dengan tenang ke bangunan aman, atau bunker bawah tanah," demikian pernyataan pemerintah Tokyo yang disampaikan dari pengeras suara.

Sekitar 250 karyawan yang berada di kawasan tersebut dilaporkan keluar, dan menuju bangunan darurat.

Baca juga : Anggota Kongres AS Sebut Kebijakan Ini Alasan Korut Perkuat Nuklir

Beberapa menit kemudian, pengumuman kedua keluar yang mengatakan bahwa misil tersebut melewati Kanto dan jatuh di Samudera Pasifik.

AFP memberitakan, latihan evakuasi tersebut merupakan yang pertama kali sejak Perang Dunia II.

Menurut warga bernama Shota Matsushima, latihan ini sangat bagus untuk mengasah kesiapan mereka jika perang terjadi.

"Meski, saya sangat berharap Korut tidak akan menembakkan rudalnya," ujar pria 20 tahun yang menjadi mahasiswa di sebuah universitas itu.

AFP Rudal Korea Utara jatuh di Jepang

Namun, ada juga suara yang menolak jika Jepang menggelar simulasi evakuasi secara rutin.

"Ini adalah cara untuk mempromosikan sebuah perang. Saya tidak mau terlibat dalam kegiatan semacam itu," kecam mantan guru SD bernama Ikie Kamioka (77).

Tensi ketegangan antara Korut dan Jepang mengalami eskalasi setelah Korut mengancam bakal mengubah Jepang menjadi abu.

Apalagi, sepanjang 2017, Korut tercatat meluncurkan tiga rudal yang jatuh di sekitar Jepang, dan membuat kepanikan di Negeri Sakura tersebut.

Jepang kemudian menanggapi dengan menaikkan anggaran pertahanan untuk membeli sistem pertahanan udara.

19 Desember 2017, parlemen Jepang menyetujui proposal untuk membangun dua stasiun pertahanan Aegis.

Dua stasiun yang menghabiskan anggaran hingga 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sekitar Rp 27 triliun, itu bakal beroperasi pada 2023 mendatang.

Sebelumnya, Jepang mengumumkan bakal membeli rudal jelajah Joint Strike Missile (JSM) produksi Kongsberg Defence & Aerospace di Norwegia.

Baca juga : Trump: Soal Korea Utara, Rusia Tidak Membantu Sama Sekali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com