Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Hentikan Impor Jamur yang Terkontaminasi Nuklir

Kompas.com - 01/12/2017, 17:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

PARIS, KOMPAS.com - Otoritas bea cukai Perancis mengumumkan telah menghentikan sebuah kapal bermuatan jamur yang diduga terkontaminasi radiasi nuklir.

Dilansir Sky News Jumat (1/12/2017), kapal tersebut bermuatan tiga ton jamur dari Belarusia.

Jamur tersebut itu mengandung Caesium-137, yang merupakan produk limbah dari reaktor nuklir.

Badan keselamatan nuklir Perancis (IRSN) menyatakan, jamur yang mengandung radiasi itu sempat melewati pos pemeriksaan di Frankfurt, Jerman.

"Ketika diperiksa, jamur ini tidak menunjukkan kandungan yang berbahaya bagi kesehatan," demikian pernyataan dari IRSN.

Sky News melaporkan, insiden ini berselang sepekan setelah Rusia menyangkal adanya sebuah kecelakaan fasilitas nuklir yang membuat Eropa sempat dinaungi awan radioaktif.

Baca juga : Berkekuatan Super, Tanaman Australia Bisa Bersihkan Kontaminasi Nuklir

Pada 9 November, IRSN melaporkan adanya awan dengan kandungan Ruthenium-106 (nuklida radioaktif yang merupakan produk dari pemisahan atom dalam reaktor nuklir yang tidak terjadi secara alami).

Kandungan ruthenium ini terdeteksi 1.000 kali lipat lebih banyak di Pegunungan Ural.

Namun, IRSN memastikan jamur ini bukan berasal dari fasilitas nuklir Rusia yang mengalami kebocoran.

"Karena berasal dari Belarusia, kami menduga jamur ini dipetik di wilayah sekitar Chernobyl," papar IRSN.

Chernobyl merupakan kawasan di Ukraina yang menjadi sorotan dunia ketika reaktor nuklir mereka meledak pada 26 April 1986.

Insiden itu menewaskan 31 orang secara langsung.

IRSN melanjutkan, jamur itu tidak akan berbahaya bagi orang awam. Bahkan jika disentuh menggunakan tangan kosong sekalipun.

Baca juga : Trump Hentikan Kesepakatan Nuklir, Sebut Iran Rezim Fanatik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com