Berfoto dan Tersenyum di Lokasi Kecelakaan, Reporter Radio Dipecat

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang reporter radio di China, Kamis (16/11/2017), dipecat setelah berfoto di lokasi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 18 orang dan melukai 21 orang lainnya.

Reporter bermarga Ling itu bekerja untuk stasiun radio Fuyang di provinsi Anhui, China.

Saat meliput kecelakaan lalu lintas itu Ling menyempatkan diri berfoto lalu mengunggahnya ke media sosial Weibo.

Salah satu foto yang diunggah itu menampilkan Ling tengah tersenyum sambil memegang tanda pengenal pers dan jari tangan kirinya membentuk huruf "V".

Baca juga : Diancam, Reporter Penulis Kabar Penyiksaan Gay di Chechnya Bersembunyi

Ling berfoto di depan sebuah kendaraan yang hangus terbakar. Kontan saja foto itu menuai kecaman para netizen.

"Kami memutuskan memecat seorang reporter bernama Ling karena perilakunya yang tak pantas dan memicu penilaian negatif di tengah masyarakat," demikian pernyataan stasiun radio Fuyang.

"Kami akan meningkatkan pendidikan profesionalisme dan pelatihan bagi para staf kami di masa mendatang," tambah pernyataan itu.

Kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kabut pekat itu terjadi pada Rabu (15/11/2017) dan melibatkan lebih dari 30 kendaraan. Demikian dikabarkan harian Beijing News.

Tabrakan beruntun itu mengakibatkan sejumlah mobil terbakar. Pasukan pemadam kebakaran yang turun tangan berhasil menyelamatkan 17 orang.

Pada 2012, Yang Dacai, kepala badan keselamatan kerja provinsi Shaanxi, dikritik karena tertangkap kamera sedang tersenyum di lokasi kecelakaan bus yang menewaskan 36 orang.

Para netizen kemudian melacak sejumlah foto Yang Dacai yang mengenakan jam tangan mahal yang harganya tak terjangkau sebagian besar pegawai negeri di China.

Baca juga : Reporter BBC Diserang Pria Israel di Tengah Laporan Langsung

Pemerintah kemudian menggelar penyelidikan yang berakhir dengan pemecatan Yang Dacai karena dianggap melakukan kesalahan serius.

Dia juga dipecat dari keanggotaan Partai Komunis dan kemudian dipenjara selama 14 tahun.