Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 304 Hari, Hakam dan Istri Genjot Sepeda dari Malang ke Kairo

Kompas.com - 31/10/2017, 09:46 WIB
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com - Ini adalah kisah nyata dari sepasang warga Indonesia yang mengarungi perjalanan ribuan kilometer, melintasi banyak negara, dan bahkan benua, hanya dengan mengayuh sepeda tandem.

Mereka adalah pasangan suami istri, Hakam Mabruri (35) dan Rofingatul Islamiah (35), yang menggenjot sepeda dari Kota Malang, Jawa Timur sejak 17 Desember 2016.

Pada Selasa 17 Oktober 2017 lalu, pasangan ini telah mencapai perbatasan Mesir-Jordania, setelah bersepeda selama 304 hari.

Hakam Mabruri dan istri pada Minggu pagi (29/10/2017) menyempatkan diri mampir ke Kedutaan Besar RI Kairo, Mesir, dan bertemu dengan Duta Besar Helmy Fauzy serta seluruh staf KBRI Kairo.

Pada Minggu pagi itu, seluruh staf KBRI sedang melakukan kegiatan rutin olahraga bersama.

Baca juga : Bersepeda Sebabkan Disfungsi Ereksi?

Hakam dan Istri lantas didaulat untuk berbagi pengalaman tentang perjalanannya sejak dari Indonesia.

Setelah mencapai Kairo, Hakam Mabruri dan istri berencana akan mengelilingi Mesir selama dua minggu ke depan, sambil menunggu proses visa dari Arab Saudi.

Bagi Dubes Helmy Fauzy, hal ini merupakan pengalaman pertama menerima warga Indonesia yang bersepeda keliling dunia, apalagi dengan sepeda tandem suami-istri.

“Kegiatan seperti ini sangat positif dan membawa nama Indonesia sebagai salah bentuk diplomasi yang dapat dilakukan oleh warga Indonesia,” ujar Helmy Fauzy.

“KBRI Kairo akan memberikan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan selama Hakam Mabruri dan istri berada di Mesir,” tambah Helmy Fauzi.

Berdasarkan penuturan Mabruri, perjalanan panjang yang dimulai dari kota Malang didasari semangat berpetualang.

Dia juga ingin menunjukkan kepada dunia tentang Islam Indonesia yang moderat dan membawa damai.

Bagi Hakam Mabruri, perjalanan kali ini merupakan yang pertama kalinya mengajak sang istri turut serta setelah sebelumnya dia melakukan beberapa petualangan dengan sepeda seorang diri.

Sedangkan bagi Rofingatul Islamiah, perjalanan ini adalah bentuk pengabdian istri mendampingi suami, sekaligus memperkuat sikap tawakal kepada yang Kuasa.

Bagi keduanya, perjalanan ini juga merupakan perjalan iman yang membawa misi Islam yang rahmatan lil ’alamin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com