Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2017, 00:33 WIB

MADRID, KOMPAS.com - Pembubaran pemerintah Catalonia dan pengambilalihan pemerintahan Catalonia oleh Spanyol, serta rencana dilangsungkannya pemilihan sela bisa jadi menawarkan cara untuk meredakan ketegangan sekarang ini yang begitu gawat.

Namun, banyak hal juga menunjukkan bahwa strategi semacam itu belum tentu bisa memberikan solusi yang nyata untuk menyelesaikan krisis. Demikian ditulis oleh James Badcock dari BBC News. 

James Badcock memaparkan, partai sayap kiri CUP telah mengisyaratkan untuk memboikot pemilihan sela wilayah itu. Pihak-pihak pro-kemerdekaan lainnya mungkin akan melakukan hal yang sama.

Protes jalanan besar-besaran terhadap segala bentuk pemerintahan langsung Madrid juga kemungkinan besar akan terjadi.

Baca juga : Krisis Meningkat, Spanyol Akan Ambil Alih Pemerintahan dan Pecat Pemimpin Catalonia

Pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont, berjanji untuk mengadakan pemungutan suara formal di parlemen Catalonia mengenai kemerdekaan jika Spanyol mengaktifkan Pasal 155 Konstitusi.

Jika deklarasi kemerdekaan disetujui parlemen, pihak-pihak pro-kemerdekaan dapat memperlakukan pemilihan umum sebagai pemilihan majelis konstituen untuk membentuk sebuah republik baru, tahap lanjut yang ditetapkan dalam peta jalan pro-kemerdekaan.

AFP Tokoh Kunci Pro dan Kontra Kemerdekaan Catalonia
Dengan asumsi keterlibatakan semua pihak, para pemilih akan dianggap memperlakukan pemilu sebagai pemungutan suara mengenai kemerdekaan secara de facto. Jika hasilnya kembali dimenangkan separatis, sulit untuk membayangkan bagaimana konflik ini akan berakhir.

Apa yang akan terjadi pada para pemimpin Catalonia?

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa krisis tersebut menampakkan kemunafikan Barat, yang mendukung sejumlah gerakan separatis tapi menolak gerakan separatis lain.

Dia mengatakan bahwa negara-negara Barat mendukung kemerdekaan Kosovo dari Serbia -sekutu Rusia- tapi tidak bersikap yang sama untuk Catalonia atau untuk Kurdistan Irak.

Baca juga : Pemerintah Spanyol Segera Berlakukan Artikel 155 terhadap Catalonia

Dia juga mengingatkan banyak negara menentang aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, yang mengakibatkan sanksi internasional terhadap Rusia.

Apa yang terjadi di Catalonia?

Pada Sabtu (21/10/2017) ini PM Mariano Rajoy menegaskan bahwa Spanyol memulai proses pengambil-alihan pemerintahan Catalonia oleh Madrid dengan mengaktifkan pasal 155 konstitusi.

Pemimpin Catalonia mengatakan jika Spanyol melanjutkan 'represi,' parlemen daerah tersebut akan memilih untuk secara resmi mengumumkan kemerdekaannya.

AFP Linimasa Perjuangan Kemerdekaan Catalonia
Banyak kalangan khawatir gerakan terbaru ini bisa memicu kerusuhan lebih lanjut menyusul demonstrasi besar-besaran sejak sebelum dan selama referendum 1 Oktober.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com