MADRID, KOMPAS.com - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan bahwa para pemimpin Catalonia akan dipecat, namun parlemen semi otonom tak akan dibubarkan.
Rajoy mengungkapkan langkah-langkah pembubaran pemerintah kawasan otonomi Catalunya itu setelah melangsungkan pertemuan darurat kabinet, yang juga memutuskan akan segera diselenggarkaannya pemilihan umum di kawasan itu.
Langkah-langkah yang disusun kabinet ini seterusnya akan diajukan ke Senat Spanyol, yang akan mengambil keputusan melalui pemungutan suara.
Ini merupakan salah satu puncak krisis, setelah hampir tiga pekan lalu Catalonia mengadakan referendum kemerdekaan, yang dianggap ilegal oleh Madrid.
Baca juga : Kelompok Pro-Kemerdekaan Catalonia, Serukan Penarikan Uang dari Bank
Rajoy mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki pilihan selain mengambil alih pemerintahan, menempatkan Catalonia dalam administrasi langsung Spanyol, dengan alasan bahwa tindakan pemerintah Catalonia "bertentangan dengan hukum dan mencari konfrontasi."
Sebelum keputusan ini, negara-negara Eropa menyatakan lepas tangan atas krisis Catalonia.
"Tidak ada ruang, tidak ada tempat untuk mediasi, tidak juga untuk prakarsa atau tindakan masyarakat internasional," katanya.
Baca juga : Pemerintah Spanyol Segera Berlakukan Artikel 155 terhadap Catalonia
Dalam referendum pada 1 Oktober yang dilarang oleh pemerintah Spanyol itu, rakyat Catalonia memilih untuk memisahkan diri.
Pemimpin Eropa lainnya, seperti Angela Merkel dari Jerman dan Emmanuel Macron dari Prancis, juga memberikan dukungan mereka kepada Madrid.
Baca juga : Spanyol Ambil Alih Pemerintahan Catalonia, Apa yang Sedang dan Akan Terjadi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.