Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Para Pebisnis, Duterte Mengaku Pernah Membunuh Orang

Kompas.com - 14/12/2016, 12:20 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Kontroversi nampaknya enggan beranjak dari sosok Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Selain operasi anti-narkobanya menuai kecaman dari dunia internasional, berbagai pernyataanya juga kerap menimbulkan kegaduhan.

Kali ini Duterte kembali membuat pernyataan kontroversial. Dia mengaku pernah membunuh orang dengan tangannya sendiri saat menjabat wali kota Davao.

Pengakuan ini disampaikan Duterte dalam sebuah pidato pada Senin (12/12/2016) malam di hadapan para pebisnis saat membahas kampanye anti-narkoba yang digelarnya.

Setelah membahas aksi polisi yang menewaskan ribuan orang dalam perang melawan narkoba, Duterte mengatakan, hal yang sama pernah dilakukannya saat menjadi wali kota Davao selama 20 tahun.

"Di Davao, saya pernah melakukannya (membunuh) secara personal. Hal itu saya lakukan untuk menunjukan kepada polisi bahwa jika saya bisa melakukannya maka mereka juga bisa," kata Duterte.

"Dan saya suka berkeliling Davao naik sepeda motor dan berpatroli di jalanan dan mencari masalah. Saya memang mencari konfrontasi sehingga saya bisa membunuh," tambah Duterte.

Seperti biasa, Duterte kembali mengecam kritik terhadap taktik yang digunakannya untuk memberantas peredaran narkoba yang dilontarkan para aktivis HAM dan Presiden Barack Obama.

"Jika mereka mengira saya akan berhenti karena aktivis HAM dan Barack Obama, maaf saya tak akan berhenti," tambah Duterte.

Sejumlah kelompok pejuang HAM sebelumnya menuding Duterte mengoperasikan pasukan pembunuh di Davao yang telah menewaskan lebih dari 1.000 tersangka pelaku kriminal.

Duterte membantah tuduhan itu dan menegaskan dia tak pernah mengendalikan atau terlibat dalam pasukan pembunuh semacam itu.

Sejak dia terpilih menjadi presiden pertengahan tahun ini polisi sudah menewaskan 2.086 orang dalam berbagai operasi anti-narkoba.

Sedangkan lebih dari 3.000 orang lainnya tewas dalam situasi yang belum dapat dijelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com