Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Remaja Suriah di Australia Jadi Siswa dengan Nilai Kelulusan Terbaik

Kompas.com - 13/12/2016, 14:36 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Seorang pengungsi Suriah, Saad Al-Kassab yang baru saja belajar bahasa Inggris pada 2014 meraih nilai tertinggi dalam ujian akhir sekolah menengah di sekolahnya di Melbourne.

Pada 2013, Saad Al-Kassab dan keluarganya mengungsi dari kota Homs, Suriah tempat perang sipil di negara itu yang telah memakan korban ratusan ribu orang.

Tiga tahun kemudian, Saad Al-Kassab menjadi salah satu siswa terbaik di Catholic Regional College Sydenham, sekitar 25 km dari pusat kota Melbourne, dengan nilai ATAR (semacam NEM) 96.65.

ATAR adalah nilai yang akan digunakan untuk masuk ke universitas di Australia, dengan kemungkinan nilai tertinggi adalah 99.95.

"Saya merasa sangat senang. saya merasa bangga." kata dalam wawancara dengan program televisi ABC Breakfast.

Sebelum meninggalkan Suriah, Saad hanya bisa belajar di rumah bersama ibunya, sambil berlindung dari serangan mortir dan serangan udara.

Dengan begitu banyak sekolah yang ditutup, Saad harus melakukan perjalanan jauh melewati berbagai pos pemeriksaan, untuk datang ke tempat ujian di gedung bioskop dan lapangan olahraga.

Saad mulai belajar bahasa Inggris setelah tiba di Australia pada Juni 2014, awalnya dengan menonton acara televisi Question Time. Ini adalah acara yang menayangkan sidang-sidang parlemen Australia dengan perdana menteri.

Selain itu Saad juga bergabung dengan gerakan Pramuka untuk memperlancar penguasaan bahasanya.

"Cara mereka berbicara (di parlemen), mereka berbicara bahasa Inggris yang benar. Mereka bicara pelan, sehingga kita bisa menangkap kata-kata dengan jelas." katanya.

Karena nilai yang didapatnya, Saad sekarang mendapat beasiswa untuk belajar di Monash University dan berharap bisa masuk Fakultas Kedokteran atau Biomedika.

Kemampuan berbahasa Inggris Saad ketika tiba pertama kalinya membuatnya susah untuk bersekolah di Australia, tetapi dengan tekad dan kerja keras dia akhirnya mendapat hasil yang memuaskan.

"Saya kira hal yang paling susah adalah masuk sekolah pertama kalinya. Masyarakat di sini sangat baik. Saya berharap saya bisa membayar semua ini di satu hari nanti," kata dia.

Di sekolah Katolik tersebut, Saad pada awalnya bekerja sebagai tukang kebun, sebelum kemudian dia ditawari beasiswa oleh kepala sekolah setempat.

Saad adalah salah satu dari 49.765 murid sekolah menengah di negara bagian Victoria yang mendapat ijazah Victorian Certificate of Education (VCE) untuk tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com