Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Terkejut atas Terpilihnya Trump, Kencangkan Ikat Pinggang

Kompas.com - 09/11/2016, 18:24 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah dari Asia dan Eropa, Rabu (9/11/2016), luar biasa terkejut atas kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS.

Sementara para kelompok populis di berbagai belahan dunia menyambut hasil ini sebagai kejayaan rakyat atas kemapanan politik yang gagal di AS.

Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, sekutu dekat Kanselir Angela Merkel, menyebut hasil Pilpres itu "kejutan besar".

Ia mempertanyakan apakah itu berarti akhir dari "Pax Americana" - situasi relatif damai yang diawasi Washington, yang telah memimpin hubungan internasional sejak Perang Dunia (PD) II.

Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Marc Ayrault, berjanji untuk bekerja sama dengan Trump.

Namun, Ayrault mengatakan, kepribadian Trump "memunculkan pertanyaan-pertanyaan".

Ia mengaku tidak yakin arti kepresidenan Trump terhadap tantangan-tantangan utama kebijakan luar negeri, dari mulai perubahan iklim dan perjanjian nuklir Barat dengan Iran sampai perang di Suriah.

"Sepertinya ini akan menjadi tahun bencana ganda untuk Barat," tulis mantan Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt di Twitter, mengacu pada hasil referendum Inggris, Juni lalu, untuk meninggalkan Uni Eropa.

"Kencangkan tali pinggang Anda," ujarnya, seperti dilaporkan Voice of America.

Sementara, kelompok populis sayap kanan dari Australia sampai Perancis bersorak menyambut kemenangan yang merupakan pukulan terhadap organisasi politik yang mapan.

"Dunia mereka telah hancur. Dunia kita sedang dibangun," tulis Florian Philippot, tokoh senior Front Nasional Perancis (FN), di Twitter.

Jean-Marie Le Pen, pendiri partai Front Nasional di Perancis dan ayah dari pemimpin partai, Marine Le Pen, mengatakan, "Hari ini Amerika Serikat, besok Perancis!"

Beatrix von Storch, wakil ketua partai anti-imigran Alternatif untuk Jerman (AfD), mengatakan, "Kemenangan Donald Trump adalah tanda bahwa warga-warga dunia Barat ingin perubahan jelas dalam kebijakan."

Selama kampanye pemilihan Presiden AS, Trump memperlihatkan kekagumannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, mempertanyakan prinsip-prinsip utama aliansi militer NATO.

Trump juga menyarankan agar Jepang dan Korea Selatan seharusnya diperbolehkan mengembangkan senjata-senjata nuklir untuk mengatasi beban pertahanan mereka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com