Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakter Calon Presiden Jadi Isu Penting Pemilu AS

Kompas.com - 03/11/2016, 06:35 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Warga Amerika Serikat akan memilih presiden baru pada 8 November ini. Sejumlah jajak pendapat mengatakan, isu terkait karakter calon akan menentukan sikap pemilih menentukan pilihannya.

Sekalipun isu-isu seperti ekonomi dan kebijakan luar negeri penting, banyak pemilih tampaknya akan mengambil keputusan berdasarkan perasaan mereka mengenai sifat-sifat pribadi kandidat.

Dalam hal ini tentu saja dua calon Presiden AS yang akan dipilih pada 8 November ini, yakni Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.

Isu-isu karakter telah mendominasi kampanye pemilu sejak awal, sebagaimana dilaporkan Voice of America pada Rabu (2/11/2016).

Tampaknya tidak akan surut pada hari-hari terakhir kampanye ini karena Hillary dan Trump masih fokus pada kelemahan satu sama lain.

Penyelidikan kembali terhadap penggunaan server email pribadi Hillary ketika ia menjabat sebagai menteri luar negeri telah membuat isu apakah Hillary dapat dipercaya kembali, menjadi pusat perhatian.

Trump menyorot perkembangan itu dalam kampanye-kampanyenya, termasuk di Phoenix.

Meskipun Hillary terpojok karena kontroversi email itu, ia tidak ragu-ragu untuk terus mengemukakan sifat-sifat Trump yang dianggapnya sebagai kelemahan pada hari-hari terakhir kampanyenya, termasuk dalam sebuah acara di Miami.

Sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa banyak pemilih mempertanyakan apakah Hillary bisa dipercaya.

Namun, lebih banyak lagi orang yang berpendapat Trump tidak memiliki temperamen yang tepat untuk menjadi presiden.

Tantangan bagi Hillary tampak jelas dalam survei CBS News baru-baru ini yang mendapati bahwa hanya 36 persen responden berpendapat bahwa Hillary “jujur dan dapat dipercaya”.

Sedangkan 60 persen responden justru berpendapat sebaliknya tentang Hillary.

Trump juga menghadapi masalah dalam isu temperamen. Dalam jajak pendapat yang sama, 65 persen orang yang disurvei mengatakan ia tidak memiliki “temperamen dan kepribadian yang tepat” untuk menjadi presiden, dibanding 59 persen untuk Hillary. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com