Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kebanjiran Pengungsi, Angka Kelahiran di Jerman Meningkat

Kompas.com - 18/10/2016, 16:44 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Kebanjiran pengungsi tahun lalu ternyata mendongkrak angka kelahiran bayi di Jerman hingga mencapai titik tertinggi dalam 33 tahun terakhir. Demikian data Badan Statistik Federal Jerman.

Sudah lama Jerman berkutat dengan populasinya yang menua sebagai konsekuensi menjadi salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia.

Jumlah penduduk Jerman yang berusia 60 tahun ke atas mencapai sepertiga dari seluruh populasi membuat negeri ini menjadi negara dengan populasi tertua kedua di dunia setelah Jepang.

Namun, kenaikan jumlah kelahiran sudah terlihat pada 2015 dengan angka kelahiran 1,5 untuk tiap perempuan. Setahun sebelumnya angka kelahiran adalah 1,47 untuk tiap perempuan.

Tahun ini, angka kelahiran bayi di Jerman adalah 1,51 sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 1982.

Pemerintah Jerman telah berupaya untuk meningkatkan angka kelahiran bayi dengan memperkenalkan berbagai kebijakan yang ramah keluarga. Namun, angka kelahiran tetap di bawah 2,0 yang dibutuhkan agar populasi penduduk tidak terus berkurang.

Pada 2015, menurut catatan Reuters, 900.000 orang pengungsi membanjiri Jerman dan 70 persen dari mereka adalah Muslim.

Keluarga Muslim cenderung memiliki anggota lebih banyak ketimbang keluarga-keluarga Eropa  yang sekuler. Itulah sebabnya mengapa banjir pengungsi ikut mendongkrak angka kelahiran di Jerman.

Stephan Sievert, kepala Departemen Migrasi dan Tenaga Kerja di Institut Populasi dan Pembangunan Berlin mengatakan, pertumbuhan ini sangat menjanjikan bagi perekonomian Jerman.

"Lebih banyak anak lebih baik ketimbang sedikit anak. Rendahnya angka kelahiran membuat pembiayaan keamanan sosial kami kurang stabil," ujar Stephan.

Dia menambahkan, sebagian besar penyebab peningkatan kelahiran bayi itu adalah para perempuan yang lahir di luar negeri.

Di antara para imigran perempuan, angka kelahiran mencapai 1,95 naik dasri 1,86 pada 2014. Sebuah pertumbuhan yang digambarkan Stephan "sedikit melompat" itu.

Peningkatan jumlah anak juga terjadi pada perempuan Jerman tetapi kurang signifikan karena hanya naik 0,01 persen dari tahun sebelumnya.

Perubahan ini bisa membawa dampak terhadap kebijakan pemerintah Jerman untuk mendukung seruan agar warga memiliki lebih banyak anak.

Untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk, pemerintah akan membangun tempat-tempat penitipan anak dan meningkatkan uang cuti melahirkan.

Namun, kebijakan semacam ini sempat dikritik karena menghabiskan banyak anggaran negara tetapi hasilnya tak memuaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com