Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2016, 10:13 WIB

ORLANDO, KOMPAS.com - Pasca-tragedi penembakan di kelab malam Pulse, Orlando yang menewaskan 49 orang, muncul spekulasi bahwa sang penembak, Omar Mateen, adalah seorang gay atau biseksual.

Bahkan muncul laporan bahwa Omar Mateen juga kerap mengunjungi kelab-kelab gay dan menggunakan aplikasi kencan gay.

Kini muncul seorang pria Latin yang menyebut diri bernama Miguel mengaku sebagai kekasih Omar Mateen dan mengatakan penembakan di Orlando itu bukan merupakan aksi terorisme.

Miguel mengatakan, dia berkenalan dengan Mateen lewat situs perjodohan Grindr. Dia mengatakan, Mateen adalah pria yang kebingungan soal orientasi seksualnya dengan latar belakang kepercayaannya.

Miguel mengatakan, Mateen adalah seorang peminum berat dan tertarik dengan para pria Latin tetapi dia merasa ditolak oleh mereka.

Berbicara kepada Univision, Miguel mengatakan, Mateen diyakini pernah berhubungan seks dengan dua warga Puerto Rico, salah seorang dari mereka ternyata mengidap HIV.

Meski saat memeriksakan diri Mateen dinyatakan tidak tertular virus mematikan itu, tetapi dia khawatir hasil tes laboratorium itu tidak akurat.

Di tengah kegalauannya itu, Mateen memutuskan bahwa "mereka semua harus membayar".

"Hal yang mendorong saya mengatakan ini semua adalah dia (Mateen) tidak melakukannya atas dasar terorisme. Menurut saya dia melakukan aksinya dilandasi dendam," kata Miguel.

Sebelum menembaki pengunjung kelab malam Pulse, Miguel menegaskan Mateen adalah sosok pria yang baik dan manis serta senang dipeluk.

Sejak aksi berdarah itu, berbagai detil terkait Omar Mateen terus bermunculan, termasuk latar belakang kehidupannya.

Pada Rabu lalu muncul laporan bahwa Mateen sempat berkunjung ke kelab malam Pulse beberapa jam sebelum dia menembaki pengunjung tempat itu.

Mateen kemudian meninggalkan Pulse selama beberapa jam sebelum kembali lagi sambil membawa senapan semiotomatis untuk melancarkan aksinya.

Kemudian pihak berwenang kembali merilis lebih banyak rincian terkait serangan itu termasuk transkrip pembicaraan Mateen dengan polisi.

Dalam pembicaraan itu Mateen mengatakan, dia melakukan serangan tersebut atas nama Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS yang langsung disambut ISIS dengan menyebut Mateen sebagai "prajurit kekalifahan".

Meski demikian, berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, belum ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa Mateen adalah bagian dari sebuah rencana serangan yang lebih besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com