Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Buka Puasa Digelar di Tempat Ibadah Umat Yahudi

Kompas.com - 13/06/2016, 20:57 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Seorang pengurus masjid di London, Inggris mengumandangkan azan maghrib di hadapan sekitar 100-an orang pada Sabtu (11/6/2016).

Uniknya ke-100 orang itu bukan hanya umat Muslim namun juga umat Kristen dan Yahudi. Keunikan lain, azan itu berkumandang di sebuah sinagoge, tempat ibadah umat Yahudi.

Ternyata, West London Synagogue of British Jews, akhir pekan lalu menjadi tuan rumah buka puasa bersama dengan mengundang sejumlah imam, pendeta dan juga komunitas Yahudi setempat.

Minuman dan kurma disediakan untuk membuka puasa sebelum umat Muslim yang hadir dalam acara itu melakukan shalat Magrib berjamaah.

Usai shalat para undangan masuk ke ruang yang sudah disediakan untuk bersantap malam. Posisi duduk para tetamu ditata sedemikian rupa sehingga dalam satu meja terdapat undangan dengan latar belakang agama yang berbeda.

Di sekitar meja makan, sambil menyantap kue-kue manis dan meneguk minuman, mereka berbicara santai penuh keakraban.

"Sangat bangga komunitas kami bisa melangsungkan acara The Big Iftar, buka puasa besar yang digagas Julie Siddiqui, sekaligus merayakan ulang tahun Ratu ke-90, untuk merayakan perbedaan di Inggris," kata rabi senior Julia Neuberger.

West London Synagogue/BBC Indonesia Acara buka puasa itu juga diwarnai dengan diskusi antar-pemeluk Islam, Kristen dan Yahudi.

Julie Siddiqui yang dimaksud adalah seorang warga Inggris yang memeluk Islam 20 tahun lalu dan saat ini menjadi aktivis lintas agama yang menggagas sejumlah acara amal termasuk The Big Iftar yang dilangsungkan di berbagai tempat di Inggris.

"Acara seperti ini lebih dari sekadar toleransi, kita saling menghargai dan kita merayakan perbedaan ini. Inggris sebagai salah satu negara dengan hubungan lintas agama yang terbaik di Eropa dan kita perlu merayakan ini," kata Julie Siddiqui kepada BBC Indonesia.

"Sebagai Muslim kami perlu lebih sering membuka diri karena penting untuk menunjukkan seperti apa Islam sebenarnya. Dan acara seperti ini merupakan sesuatu yang luar biasa, karena melalui persahabatan dan kepercayaan, berbagai prasangka dan kecurigaan antara pemeluk agama yang berbeda bisa dihilangkan," tambahnya.

Sejumlah acara lintas agama banyak dilakukan di Inggris dalam empat tahun terakhir, termasuk di antaranya membuka masjid untuk pemeluk agama lain.

Dalam acara di sinagoge itu, sambil menyantap hidangan, seorang guru agama Islam Rakin Fertuga Cisse, menerangkan tentang arti Ramadhan.

Para pengunjung, banyak di antaranya yang baru pertama kali masuk ke sinagoge, juga diajak untuk melihat tempat ibadah umat Yahudi itu.

Acara yang berlangsung sampai satu jam menjelang tengah malam ini juga dibagi antara grup untuk berdiskusi isi kitab suci Taurat, Injil dan Al Quran.

Ramadhan tahun ini di Inggris termasuk yang paling panjang dengan waktu imsak pada sekitar pukul 02.40 dan maghrib pada pukul 21.20 waktu setempat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com