Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Jurnalis AS yang Dipenggal ISIS Gugat Pemerintah Suriah

Kompas.com - 20/04/2016, 23:01 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Keluarga jurnalis AS, Steven Sotloff, yang tewas dipenggal ISIS, menggugat Pemerintah Suriah karena dianggap memberi dukungan material terhadap kelompok militan itu.

Dalam surat gugatan yang didaftarkan pada Senin (18/4/2016) di Pengadilan Distrik AS di Washington DC, orangtua dan saudari Steven Sotloff menuntut kompensasi sebesar 90 juta dollar AS atau sekitar Rp 1 triliun dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Sejauh ini tidak diperoleh informasi bagaimana uang itu diperoleh jika keluarga Sotloff memenangi kasus ini.

Dalam surat gugatan itu, keluarga Sotloff berargumen bahwa Pemerintah Suriah menciptakan dan kemudian membentuk ISIS sebagai "lawan palsu" dalam perang saudara Suriah.

Selain itu, keberadaan ISIS diyakini digunakan sebagai alat negosiasi rezim Bashar al-Assad dengan negara-negara Barat yang menginginkan dia meninggalkan jabatannya.

"Pembunuhan jurnalis seperti Sotloff membuat tujuan Barat yang tadinya adalah menyingkirkan Assad berubah menjadi mengalahkan ISIS dan menjadikan Assad 'sekutu' yang dibutuhkan," demikian isi surat gugatan keluarga Sotloff.

"Dukungan material Suriah untuk ISIS menyebabkan penculikan dan pembunuhan Steven Sotloff," demikian dilanjutkan dalam surat gugatan itu.

Lebih lanjut, dalam surat gugatan itu disebutkan bahwa Pemerintah Suriah menyediakan dukungan keuangan, material, dan dukungan serangan udara serta instruksi langsung kepada ISIS lewat agen-agen intelijennya.

Surat gugatan itu juga disertai catatan kaki yang mengutip sejumlah pejabat AS dan Inggris yang menyebut bahwa sebenarnya Assad dan ISIS memiliki kerja sama keuangan, meski di permukaan terlihat saling memerangi.

Assad, masih menurut surat gugatan itu, membeli minyak ilegal dari ISIS, dan proses pembelian minyak mentah ini menguntungkan kedua belah pihak.

Steven Sotloff masuk ke Suriah pada 2013 dari Turki, dan diculik saat berada di kota Aleppo. Sekitar setahun kemudian, pemenggalan Sotloff disebarkan ke seluruh dunia lewat video yang dirilis ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com