Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pilot Perempuan Pertama Brunei Mendarat di Arab Saudi

Kompas.com - 16/03/2016, 14:07 WIB

BANDAR SERI BEGAWAN, KOMPAS.com – Tiga pilot perempuan pertama Brunei membuat jejak bersejarah bagi maskapai negeri kesultanan itu. Mereka membuat perjalanan pertamannya ke Arab Saudi, negara yang melarang perempuan untuk mengemudi.

Ketiga srikandi Brunei itu terbang dengan Boeing 787 Dreamliner milik Royal Brunei Airlines dari Bandar Seri Begawan, Brunei, menuju Jeddah, Arab Saudi. BBC dan The  Independent, Selasa (15/3/2016), melaporkan, mereka terbang 23 Februai lalu, tetapi baru terungkap ke publik.

Tonggak bersejarah itu bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan, Hari Nasional Brunei.

Tahun lalu, perempuan Arab Saudi memberikan suara mereka untuk pertama kalinya dalam pemilihan di tingkat kota. Sebanyak 978 wanita juga terdaftar sebagai calon.

Para perempuan Arab Saudi itu bertarung bersama 5.938 laki-laki. Namun, mereka harus berbicara di belakang partisi saat berkampanye atau diwakili seorang pria.

Keputusan untuk mengizinkan wanita untuk mengambil bagian dilakukan oleh almarhum Raja Abdullah dan dipandang sebagai bagian penting warisannya.

Penerbangan tiga perempuan Brunei itu dipimpin kapten Sharifah Czarena. Dia dibantu oleh Sariana Nordin dan Dk Nadiah Pg Khashiem.

Kapten Czarena pernah dilatih di Inggris dan pada Desember 2013 menjadi pilot pertama Royal Brunei yang menerbangkan pesawat keluar dari Heathrow London dengan Boeing 787 Dreamliner.

“Menjadi pilot, umumnya orang melihat itu sebagai pekeerjaan utama laki-laki,” kata Czarena kepada The Brunei Times pada 2012.

"Sebagai seorang perempuan, perempuan Brunei, itu adalah suatu prestasi besar. Ini benar-benar menunjukkan generasi muda atau anak-anak, apa pun yang mereka impikan, hal itu bisa terwujud."

Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan menjadi pengemudi.

Meskipun secara teknis tidak disebut ilegal bagi perempuan untuk mengemudi, izin mengemudi hanya diberikan kepada laki-laki. Perempuan yang diketahui mengemudi akan didenda dan beresiko ditangkap oleh polisi.

Wanita Saudi telah melakukan serangkaian kampanye, termasuk di media sosial, untuk menuntut pengurangan pembatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com