Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Dendam Ledakan di Istanbul, Turki Bunuh 200 Anggota ISIS

Kompas.com - 15/01/2016, 17:10 WIB
ANKARA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, pasukan Turki menghantam 500 target ISIS dengan tembakan artileri dan tank di perbatasan negara itu dengan Suriah dan dekat kamp Turki di Irak utara.

Ia mengatakan, serangan-serangan itu dilakukan dalam 48 jam terakhir dan membunuh 200 anggota ISIS.

Dalam rapat dengan duta-duta besar Turki di Ankara, Davutoglu mengatakan, jika perlu, Turki juga akan melancarkan serangan udara terhadap pemberontak itu dan mempertahankan "sikap tegas" terhadap pejuang ISIS sampai mereka meninggalkan daerah perbatasan.

Namun, jet-jet tempur Turki belum terbang di wilayah udara Suriah sejak pilot Turki menembak jatuh jet tempur Rusia akhir November lalu.

Davutoglu bersumpah, "Setiap ancaman terhadap Turki akan dibalas setimpal."

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala mengatakan, pemerintah menangkap tujuh tersangka terkait serangan bom bunuh diri itu, tiga dari mereka adalah warga Rusia.

Serangan itu terjadi di alun-alun Sultanahmet, kawasan tempat bersejarah Turki yang paling sering dikunjungi, seperti Masjid Biru dari masa Kesultanan Usmaniah; dan Hagia Sophia, yang dulunya gereja semasa Bizantium, yang kemudian diubah menjadi masjid dan kini museum.

Selain 10 tewas dalam serangan itu, 15 orang terluka, sebagian besar adalah orang Jerman.

Pemerintah Turki mengatakan, serangan itu dilakukan orang Suriah yang menjadi anggota ISIS, Nabil Fadli, usia 28 tahun, yang baru-baru ini masuk ke Turki dari Suriah sebagai pengungsi, tetapi tidak masuk daftar tersangka teroris yang diawasi Turki.

Tidak banyak rincian mengenai penangkapan orang-orang Rusia itu, tetapi pengamat mengatakan mungkin ada kaitan dengan Chechnya karena banyak teroris yang bertempur di Suriah terkait konflik di negara bagian Chechnya di Rusia.

Turki tetap menjadi salah satu negara yang menjadi tempat singgah utama bagi anggota militan yang menuju Suriah.

Menteri Dalam Negeri Turki, Ala, mengatakan, segalanya sedang dilakukan untuk menghentikan para anggota militan itu. Ia mengumumkan, 36.000 orang dari 124 negara kini masuk daftar orang yang tidak boleh masuk ke Turki.

Selain itu, dalam beberapa hari terakhir, Turki telah menahan lebih dari 70 tersangka anggota ISIS, meskipun belum jelas apakah mereka mempunyai kaitan dengan serangan bom bunuh diri di Istanbul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com