Pernyataan terebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Marzieh Afkham untuk menjawab tuduhan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir bahwa Iran "ikut campur dalam urusan Suriah, Irak, Lebanon, dan Yaman".
Hubungan Iran dan Arab Saudi retak sejak pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad pecah pada 2011 lalu. Iran secara terbuka mendukung Assad dan dituding mendukung pemberontak Syiah Huthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dari tahun lalu hingga sekarang.
Hubungan Iran dengan Arab Saudi kian renggang setelah keputusan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap Yaman.
Hubungan kedua negara itu makin memanas setelah meninggalnya 464 anggota jemaah haji asal Iran dan bantuan militer Iran ke Suriah.
Sebelumnya, Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir menyatakan, pihaknya akan mengerahkan semua kekuatan militer, ekonomi, dan politik untuk membela diri di Yaman.
Menlu Iran Afkham menilai, pernyataan Jubeir tercela, arogan, dan non-diplomatis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.