HONGKONG, KOMPAS.com — Setidaknya 11 orang tewas dan empat lainnya hilang setelah topan Mujigae melanda kawasan pantai selatan China.
Dengan kecepatan 216 kilometer per jam, topan tersebut mencapai daratan dengan cepat dan merusak permukiman padat penduduk di provinsi Guangdong sejak Minggu waktu setempat.
"Sebuah intensitas yang cepat. Tidak ada yang mengharapkan kekuatannya bisa mencapai Kategori 4," kata pakar meteorologi CNN, Tom Sater.
Pihak berwenang setempat juga sempat mengukur skala kehancuran, Senin (5/10/2015) kemarin.
Tornado itu membuat badai yang menghancurkan rumah dan infrastruktur lainnya di dua kota besar, Guangzhou dan Foshan, serta menewaskan enam warga sekitar.
Menurut Sater, intensitas angin puyuh dari tornado tersebut merupakan hal yang jarang terjadi di kawasan China selatan.
"Tetapi, kadang-kadang Anda akan melihat tornado menghasilkan angin puyuh berdasarkan sistematika daratan kawasan tropis," terang Sater.
Selain itu, dua perahu nelayan dilaporkan tenggelam saat Mujigae bergejolak di sepanjang pantai Guangdong. Tiga nelayan tenggelam dan empat orang lainnya hilang.
Departemen urusan sipil provinsi Guangdong mengatakan, beberapa orang tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang dihantam badai.
Selain itu, di wilayah Guangxi, terdapat korban tewas lainnya akibat tertimpa pohon.
Rencananya, pihak berwenang akan mengungsikan lebih dari 200.000 orang dari daerah rawan yang dilanda badai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.