Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Malaysia dan Singapura Sindir Kabut Asap dengan #TerimaKasihIndonesia

Kompas.com - 16/09/2015, 09:59 WIB
KOMPAS.com — Pengguna Twitter di Malaysia dan Singapura ramai-ramai menggunakan #TerimaKasihIndonesia atas datangnya kabut asap ke wilayah mereka.

"Selain mengklaim seni tradisional atau nilai budaya kami, tolong klaim juga kabut asap kalian Indonesia," kata Armstrong dengan akun @amirulzafran.

"#TerimaKasihIndonesia telah membuat hari-hari kami berkabut!!! dan (terima kasih) telah menjadi egois!! dan juga membuat banyak anak-anak pergi ke rumah sakit. Terima kasih!" tulis pengguna akun @drewsomnia.

Sejumlah orang lainnya merespons secara lebih satire. "#TerimaKasihIndonesia karena Anda memberikan kami, Malaysia dan Singapura, sebuah pemandangan musim salju," sindir Asyraf Zawawi melalui @AserapSebeng.

Tanda pagar (tagar) tersebut sudah dipakai sejak Jumat (11/9/2015), dan hingga kini sudah dipakai dalam hampir 12.000 kicauan.

Selain #TerimaKasihIndonesia, asap juga membuat warga Singapura kreatif. Mereka membuat meme yang menggambarkan aksi Godzilla, Gundam, dan Ultraman di jalan-jalan Singapura yang berkabut, menimbulkan reaksi yang jenaka.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi tiap tahun di Sumatera dan Kalimantan. Perusahaan minyak sawit dan kertas dituduh berada di belakang pembakaran lahan. Namun, belum ada sanksi tegas dari pemerintah.

Sejumlah sekolah ditutup

Riau, salah satu daerah yang terkena dampak terparah, sudah menetapkan kondisi darurat asap.

Sementara itu, di Kuala Lumpur dan daerah lain di Malaysia, sejumlah sekolah tutup. Sementara itu, warga Singapura diminta untuk mengurangi aktivitas luar ruangan.

Di Indonesia, pengguna media sosial mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan kepada pemerintah dengan #melawanasap yang hingga kini sudah digunakan lebih dari 55.000 kali.

Sebuah video yang menunjukkan pemandangan Kota Pekanbaru yang berkabut menjadi salah satu video yang menjadi viral di media sosial.

Sejumlah komikus dan kartunis juga melakukan "perlawanan" dengan menyindir pemerintah, yang dianggap tidak tegas terhadap aksi pembakaran hutan, melalui komik-komik di Instagram dan Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com