Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Singapura Hanya Lepaskan 3 Tembakan dalam 15 Tahun Terakhir

Kompas.com - 01/06/2015, 14:47 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Singapura dikejutkan oleh peristiwa penembakan yang terjadi pada Minggu (31/5/2015) pagi. Kepolisian negara kota itu menembak mati seorang pria di luar Hotel Shangri-La, tempat berlangsungnya KTT Keamanan Asia Pasifik yang dihadiri tokoh-tokoh penting, seperti Menteri Pertahanan Amerika Ash Carter dan delegasi puluhan negara lainnya, termasuk Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu.

Sejauh ini, penembakan dipastikan bukan berkaitan dengan aksi terorisme, melainkan atas upaya penyelundupan obat-obatan terlarang.

Adapun penembakan oleh Kepolisian Singapura merupakan sesuatu yang sangat langka. Singapura terkenal dengan keamanannya dan tingkat kriminal yang sangat rendah.

Dalam 15 tahun terakhir, polisi tercatat hanya tiga kali menembakkan senjata saat bertugas, sebuah angka yang bisa dikatakan sangat menakjubkan. Catatan Straits Times menunjukkan, penembakan terakhir terjadi 7 tahun silam, tepatnya pada 6 Maret 2008 di Stasiun MRT Outram Park. Lim Bock Song, yang sebelumnya menikam hingga tewas seorang temannya di pusat tempat makan setempat, tewas ditembak setelah tetap ngotot mendekati Sersan Azli Othman yang sedang memburunya.

Sersan Azli "terpaksa" melepaskan tembakan tepat di dada pelaku yang sebelumnya menolak menyerahkan diri walau sudah diperingatkan. Suara tembakan pada sore itu menggegerkan penumpang MRT yang berlalu lalang. Sersan Azli sendiri tidak dikenakan sanksi apa pun mengingat perbuatannya dapat dimaklumi sebagai upaya mempertahankan diri dari pelaku yang berpotensi menikamnya.

Dua kasus penembakan lainnya terjadi pada tahun 2002 dan 2000. Kasus tahun 2000 melibatkan seorang perampok sepeda motor yang ditembak polisi setelah juga menolak menyerahkan diri dan mengancam dengan pisau. Perampok tersebut terluka dan lolos dari maut.

Penembakan tahun 2000 terjadi pada tanggal 15 Mei. Ang Swee Kiat, seorang pasien kejiwaan, tewas karena empat timah panas yang dilepaskan Sersan Jason Chua Tock Sing di kawasan Seletar Club Road. Ang Swee sebelumnya sudah ditembak sekali, tetapi tetap berusaha menyerang polisi dengan besi sepanjang 62 cm yang dipegangnya. Akhirnya, Sersan Jason melepaskan tembakan kedua. Perbuatan sersan itu dijustifikasi sebagai upaya pembelaan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com