Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekstremisme dan Intoleransi Meningkat di Eropa

Kompas.com - 02/02/2015, 20:41 WIB
RIGA, KOMPAS.com - Seorang komisioner senior Uni Eropa, Senin (2/2/2015) memperingatkan soal meningkatnya ektremisme dan intoleransi yang menyasar warga Yahudi, Muslim, homoseksual dan perempuan di ke-28 negara anggota Uni Eropa.

"Terdapat peningkatan anti-Semitisme, Islamofobia dan homofobia. Selain itu ada juga orang-orang yang menentang posisi perempuan dalam masyarakat Eropa," kata Frans Timmerman, deputi Presiden Komisi Eropa di depan anggota parlemen Uni Eropa dalam pertemuan di Riga, Latvia.

"Hal seperti ini tak boleh terjadi. Kita harus meletakkan hukum sebagai pusat diskusi kita, sebab tanpa itu maka kita tak memiliki apa-apa," lanjut Timmerman.

"Jika warga Yahudi merasa terancam, Eropa akan berakhir. Jika warga Yahudi berpikir masa depan mereka bukan di Eropa, maka Eropa tak punya masa depan. Demikian juga jika Muslim dan minoritas lain berpikir seperti itu," tambah Timmerman.

"Jika kelompok gay berpikir kehidupan mereka juga terancam, maka kita tak punya masa depan lagi untuk Eropa," Timmerman menegaskan.

Pekan lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut sebuah hal yang memalukan jika warga Yahudi Jerman menghadapi ancaman hanya karena keyahudian atau dukungan mereka untuk Israel.

Serangan kelompok ekstremis Islam terhadap kantor majalah Charlie Hebdo dan toko Yahudi di Paris bulan lalu menewaskan total sebanyak 17 orang. Serangan ini membuat perilaku anti-Islam di Eropa kembali muncul.

Selain itu, serangan di Paris tersebut membuat warga Yahudi Eropa merasa keselamatan mereka terancam. Saat memperingati kekejaman holocaust pada 27 Januari, ketua Kongres Yahudi Eropa Moshe Kantor mengatakan Eropa "tertutup" untuk eksodus baru warga Yahudi.

Sementara itu, insiden anti-Muslim di Perancis meningkat sejak serangan ekstremis di Paris. Selama dua pekan terakhir tercatat 128 aksi anti-Islam di seluruh wilayah Perancis, menurut data dari Pusat Penelitian Melawan Islamofobia Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com