"Di beberapa negara (Uni Eropa) sebagian besar masyarakat Yahudi tidak yakin apakah mereka memiliki masa depan di Eropa," katanya.
Prancis, yang memiliki masyarakat Yahudi terbesar di Eropa, mengumumkan sejumlah kebijakan anti terorisme setelah sejumlah serangan Islamis.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan 2.680 pekerjaan terkait masalah keamanan akan diciptakan, termasuk 1.100 polisi intelijen dalam tiga tahun. Dia menjanjikan tambahan dana sebesar 490 juta dollar AS, dan mengatakan 3.000 orang diamati gerak-geriknya di Perancis.
Selain itu, 7.500 pekerjaan pertahanan yang sebelumnya akan dipotong, sekarang dipertahankan. Pada tanggal 9 Januari, seorang milisi Islamis menembak mati empat pria Yahudi dalam penyanderaan di sebuah toko serba ada Yahudi di Paris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.