Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Ciptakan Bom Kalajengking untuk Picu Kepanikan

Kompas.com - 16/12/2014, 17:06 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com — Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali membuat kejutan dengan menciptakan sebuah senjata yang sangat berbeda dan mungkin tak pernah terpikirkan, yaitu bom kalajengking.

ISIS memasukkan hewan berbisa itu ke dalam ratusan kaleng dan melemparkannya ke sejumlah permukiman penduduk di Irak untuk menimbulkan rasa takut. Demikian disampaikan pakar militer Inggris yang baru saja kembali dari Irak.

Hamish de Bretton-Gordon, mantan kepala persenjataan kimia dan biologi AD Inggris dan NATO, mengatakan, aksi ISIS itu sungguh tak bisa diprediksi.

"Mereka melakukan itu untuk menciptakan kepanikan penduduk. Kalajengking adalah hewan kuat. Meski mereka diluncurkan dari jarak jauh dan saat kaleng yang membawa mereka pecah, mereka keluar dan langsung merayap ke mana-mana," ujar Gordon.

"Beberapa jenis kalajengking sangat berbisa, tetapi hal terutama adalah hewan-hewan ini menciptakan kepanikan," tambah Gordon.

Dia menambahkan, bom-bom kalajengking itu memang tidak mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah banyak, tetapi dampak psikologis yang diciptakan sangat besar.

Sejumlah pejabat tinggi Irak mengatakan, ratusan kalajengking itu digunakan untuk melukai manusia di wilayah utara negeri itu.

Penggunaan kalajengking sebagai senjata sudah digunakan di kawasan itu ribuan tahun lalu saat Irak mempertahankan diri dari serbuan Kekaisaran Romawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com