Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Tegang akibat Aksi Anti-Islam "Pegida"

Kompas.com - 16/12/2014, 08:49 WIB
DRESDEN, KOMPAS.COM — Sebuah unjuk rasa besar-besaran menentang "Islamisasi Barat" berlangsung di Dresden, Jerman bagian timur, dengan jumlah peserta diperkirakan mencapai sekitar 10.000 orang.

Sebuah demonstrasi tandingan juga disiapkan dengan jumlah massa yang diperkirakan sama besarnya.

Dresden adalah tempat kelahiran gerakan yang disebut "Warga Eropa Patriotik terhadap Islamisasi Barat (Pegida)", yang menggelar unjuk rasa besar seminggu yang lalu.

Menteri Kehakiman Heiko Maas menyebut aksi Pegida itu "memalukan". Namun, kaum Eurosceptik, AFD, menunjukkan simpati.

"Sebagian besar tuntutan mereka itu sah," kata Bernd Lucke, pemimpin kelompok konservatif Alternatif untuk Jerman (Alternativ fuer Deutschland, AFD), yang selama ini berkampanye untuk penerapan kebijakan lebih keras terhadap imigrasi serta penolakan terhadap euro.

Di kota Koeln atau Cologne, sekitar 15.000 orang menghadiri demonstrasi pada hari Minggu (14/12/2014) untuk mempromosikan toleransi dan keterbukaan pikiran, di bawah moto, "Kalian Cologne—tidak ada Nazi di sini."

Imigrasi telah menjadi topik panas di Jerman tahun ini di tengah melonjaknya jumlah pencari suaka akibat perang di Suriah dan Irak.

Jerman menampung pencari suaka lebih banyak dibanding negara lain.

Jerman diperkirakan mendapat 200.000 permintaan suaka tahun 2014, naik dari 127.000 pada tahun 2013.

Media Jerman melaporkan bahwa Pegida tumbuh dari sebuah grup Facebook yang diluncurkan oleh Lutz Bachmann, 41 tahun, seorang ahli masak yang beralih menjadi desainer grafis.

Dia bersikeras bahwa dia tidak rasialis. Ia mengaku pernah dipidana pada masa lalu, termasuk pengedaran obat terlarang. Dia mengatakan dia sudah menghabiskan dua tahun di penjara.

Pemimpin AFD di Dresden, Frauke Petry, mengatakan, Pegida "memprotes perundangan yang tidak memadai tentang hak-hak suaka—mereka juga menuntut agar hukum Jerman diterapkan terhadap para pelanggar hukum dan mereka menentang ekstremisme agama".

Partai Demokrat sosial berhaluan kiri-tengah, SPD, yang turut dalam koalisi yang berkuasa dengan Kristen Demokrat pimpinan Kanselir Angela Merkel, menyebut Pegida sebagai "Nazi dengan baju garis-garis".

Sumber kepolisian yang dikutip Spiegel, situs berita online dari Der Spiegel, mengatakan, ratusan aktivis Pegida di Dresden merupakan anggota dua kelompok hooligan yang dianggap sebagai kaum ultra-kanan.

Menteri Kehakiman Heiko Maas mengatakan, Pegida harus "dibuka kedoknya" dan ia menyerukan "gerakan tandingan yang luas yang merangkul masyarakat sipil dan semua partai politik".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com