Keputusan pengadilan dikeluarkan setelah beberapa ribu mahasiswi strata satu di Universitas Muslim Aligarh tidak diizinkan masuk ke perpustakaan Maulana Azad, perpustakaan utama perguruan tinggi itu.
Rektor universitas itu, Letnan Jenderal Zameeruddin Shah menyebut, larangan itu didasarkan anggapan, kehadiran mahasiswa putri akan menarik perhatian banyak mahasiswa. Disebutkan pula, jumlah kursi tidak mencukupi untuk mahasiswi.
Rektor berdalih pula, jalan menuju perpustakaan cukup jauh dari tempat belajar mahasiswi, membuat para mahasiswi rentan terhadap pelecehan seksual dalam perjalanan menuju perpustakaan.
Karenanya universitas itu menyarankan mahasiswi untuk meminjang buku secara secara online.
Kebijakan perguruan tinggi tua di India utara itu menuai kecaman-kecaman pedas. Selain kelompok dosen dan mahasiswa, kecaman juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan India Smriti Irani.
Namun sejauh ini belum jelas tindakan apa yang diambil oleh pemerintah pusat untuk mengatasi masalah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.