Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Wanita Tewas dan Puluhan Lainnya Kritis Setelah Operasi Sterilisasi

Kompas.com - 11/11/2014, 14:15 WIB
RAIPUR, KOMPAS.COM — Delapan perempuan di India tewas dan puluhan lainnya berada di rumah sakit, banyak di antaranya dalam kondisi kritis, setelah operasi sterilisasi massal yang dilakukan pemerintah. Demikian kata seorang pejabat setempat, Selasa (11/11/2014).

Lebih dari 80 perempuan, yang menjalani sterilisasi dalam program gratis yang dilakukan pemerintah di negara bagian Chhattisgarh pada hari Sabtu, jatuh sakit tak lama setelah itu, kata pejabat tersebut kepada kantor berita AFP. "Laporan tentang penurunan denyut nadi, muntah, dan berbagai penyakit lainnya mulai bermunculan hari Senin dari para perempuan yang menjalani operasi itu," kata Sonmani Borah, komisaris wilayah Bilaspur, di mana program itu diadakan.

"Sejak Senin, delapan perempuan tewas dan 64 orang lainnya berada di berbagai rumah sakit."

Tayangan televisi menunjukkan sejumlah perempuan yang ditandu sedang dibawa dengan terburu-buru ke rumah sakit oleh para kerabat yang cemas.

Borah mengatakan, pemerintah akan menyelidiki insiden tersebut.

Pemerintah daerah di India sering menawarkan insentif seperti mobil dan barang-barang elektronik bagi pasangan yang secara sukarela melakukan sterilisasi. Kampanye itu dalam rangka mengendalikan populasi penduduk negara itu yang telah mencapai satu miliar lebih. Pihak berwenang di India bagian timur berada dalam sorotan tahun lalu setelah sebuah televisi berita menayangkan rekaman video yang memperlihatkan sejumlah perempuan dibiarkan tanpa sadar di lapangan setelah sebuah operasi sterilisasi massal.

Para perempuan itu telah menjalani prosedur bedah di rumah sakit yang menurut para pejabat setempat tidak dilengkapi untuk mengakomodasi pasien sebanyak itu.

Harian The Indian Express mengatakan, operasi di Chhattisgarh itu dilakukan oleh seorang dokter dan asistennya selama sekitar lima jam.

"Tidak ada kelalaian. Dia seorang dokter senior. Kami akan menyelidiki (insiden) itu," kata kepala medis Bilaspur RK Bhange kepada harian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com