Gadis Remaja Perancis Dihentikan Saat Hendak Berjihad ke Suriah

Assia Saidi "ditemukan pada Sabtu malam oleh orang tuanya sendiri di sebuah bar, dekat stasiun Marseille, di mana dia telah bekerja selama beberapa hari," kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus itu kepada kantor berita AFP.

Para penyidik menemukan sebuah akun Facebook yang menggunakan nama samaran yang "secara tegas" menunjukkan bahwa ia berencana "untuk meninggalkan Perancis dan melakukan jihad," kata sejumlah jaksa.

"Itulah tujuannya," kata gadis itu kepada televisi LCI, sebelum mengakui bahwa ia telah berubah pikiran.

Kasus tersebut telah mengejutkan Perancis, yang merupakan tempat tinggal bagi penduduk Muslim terbesar di Eropa, di mana sekitar 930 warga atau penduduk, termasuk setidaknya 60 perempuan, diduga telah secara aktif terlibat dalam jihad di Irak dan Suriah atau berencana untuk pergi ke sana.

Perancis telah mengambil peran penting dalam memerangi kelompok Negara Islam atai ISIS di Irak, dengan berpartisipasi dalam serangan udara yang dipimpin AS di sana, walau belum melakukan tindakan militer di Suriah, di mana kaum militan juga menguasai sebagian besar wilayah.

Assia berada dalam tahanan polisi karena mencuri kartu bank orangtuanya. Ibunya mengatakan kepada BFMTV, "Kami memutuskan untuk pergi ke Marseille. Kami mencarinya sepanjang hari ... ia menyerahkan dirinya ke dalam pelukan kami. Kami sangat senang. Semua orang memeluk, menangis, tertawa..... Kami sangat lega, sangat senang bahwa dia tidak pergi ke luar negeri," kata sang ibu.