Agen tersebut berada di Pakistan dalam rangka memberikan pelatihan kepada polisi setempat, kata pejabat itu.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, para diplomat AS sedang bekerja sama dengan pihak berwenang Pakistan untuk bisa membebaskan agen itu.
Media Pakistan melaporkan, agen itu muncul di pengadilan pada Selasa untuk menghadapi dakwaan anti-terorisme. Negara itu melarang adanya senjata atau amunisi ilegal dalam penerbangan komersial.
Para pekerja FBI dan badan-badan AS lainnya diperbolehkan untuk membawa senjata di Pakistan asal hal itu telah diotorisasi.
Dalam kasus itu, agen tersebut tampaknya lupa bahwa ia punya sejumlah kecil peluru dalam bawaannya, kata pejabat penegak hukum AS itu. Media lokal melaporkan, dia memiliki 15 butir peluru.
Para pejabat AS berharap kejadian itu lebih mudah diatasi dibandingkan dengan kasus tahun 2011 ketika seorang kontraktor CIA ditangkap dan dituduh membunuh dua orang Pakistan. Kontraktor itu, Raymond Davis, mengatakan bahwa ia yakin orang-orang Pakistan mencoba untuk merampoknya.
Kasus itu telah memicu sentimen anti-Amerika pada penduduk lokal dan membuat hubungan AS-Pakistan jadi buruk sampai AS kemudian setuju untuk memberikan kompensasi bagi keluarga kedua orang itu. Davis kemudian dibebaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.