Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FARC Bunuh Dua Polisi Kolombia

Kompas.com - 05/04/2014, 13:02 WIB
KOMPAS.com — Kelompok pemberontak FARC membunuh dua polisi Kolombia dalam serangan pada Jumat (4/4/2014) di Jambalo, barat Kolombia. Menurut warta Antara, serangan itu terjadi saat pembicaraan perdamaian tengah berlangsung antara pihak pemerintah dan pemberontak tersebut.

"Seorang meninggal di tempat kejadian. Yang lainnya dipindahkan ke tempat perawatan setempat. Setengah jam kemudian dia meninggal," kata Kolonel Ramiro Perez Manzano, komandan polisi dari departemen Cauca.

Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang berkekuatan antara 7.000-8.000 anggota, tampil kuat di daerah tersebut. "FARC mengklaim daerah itu telah ditetapkan sebagai strategi besar," kata Perez Manzano.

Pada perang dengan Kolombia sejak 1964, para pemberontak Marxis telah menjalin perundingan damai dengan pemerintahan Presiden Juan Manuel Santos selama lebih dari satu tahun, tetapi belum ada ada kesepakatan gencatan senjata.

Pada Jumat, pemimpin perunding FARC mengusulkan perundingan perjanjian dengan pemerintah tentang penggunaan bahan peledak. Para perunding meminta apakah FARC bersedia untuk menghentikan penggunaan ranjau anti-personel.

Ranjau-ranjau telah membunuh sedikitnya 2.167 orang di Kolombia sejak tahun 1990, menurut data resmi.

"Kami bersedia untuk menyetujui kesepakatan tentang penggunaan bahan peledak pada umumnya" kata Ivan Marquez kapada pers.

Marquez menambahkan pasukan pemerintah juga menanam ranjau. Maka itulah, masalah ranjau menjadi masalah timbal balik yang melibatkan Angkatan Bersenjata Kolombia juga sebagai pasukan pemberontak. Dianggap pemberontakan terlama di Amerika Latin, pertempuran tersebut telah menewaskan ratusan ribu orang dan menelantarkan 4,5 juta lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com