Seorang peserta pameran mengatakan gerai yang ditempati Arab Network for Research and Publishing menghilang sejak Jumat pekan lalu dari Pekan Buku Internasional Riyadh yang digelar sejak 4 Maret lalu.
"Salah seorang panitia pelaksana mengatakan penerbit itu memamerkan sejumlah buku yang dilarang terbit karena dikhawatirkan mengganggu keamanan Arab Saudi," kata peserta itu kepada AFP, Rabu (13/3/2014).
Direktur Arab Network, Nawaf al-Qudaini lewat akun Twitter-nya mengaku sangat terkejut ketika datang ke pameran pada Sabtu (8/3/2014) melihat gerainya sudah ditempati penerbit lain.
Qudaimi menambahkan, perusahaanya tidak menerima satu kabarpun tentang keputusan pemerintah untuk "menggusur" gerainya dan menyita semua buku di dalamnya.
Menter Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi, Abdulaziz Khija, seperti dikutip harian Mecca Daily, mengatakan penerbit Arab Network telah melanggar undang-undang karena secara rahasia membawa buku-buku yang dilarang dan mencoba mendistribusikannya.
"Buku-buku itu membahayakan keamanan kerajaan dan pemerintahan Arab Saudi. Ini adalah sebuah perbuatan imoral dan ilegal," kata Abdulaziz Khoja.
"Itulah sebabnya gerai milik penerbit itu ditutup dan semua penerbit yang melanggar hukum akan mendapatkan nasib yang sama," Abdulaziz Khoja memperingatkan.
Keamanan kerajaan, lanjut Khoja, berada di atas segalanya dan siapapun yang membahayakan keamanan negara akan menghadapi konsekuensinya.
Qudaimi, yang juga memiliki kantor penerbit di Kairo dan Beirut, dianggap sebagai sosok yang dekat dengan ideologi Ikhwanul Muslimin, yang belum lama ini dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Arab Saudi.
Penutupan gerai milik Arab Network itu terjadi setelah kementerian dalam negeri merilis daftar organisasi teror, sebuah langkah yang menurut sejumlah analis akan semakin membatasi kebebasan warga sipil di Arab Saudi.
Dalam daftar tersebut terdapat sejumlah organisasi seperti Ikhwanul Muslimin, Front Al-Nusra, serta Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.