Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Manusia dan Perbudakan Marak di Australia

Kompas.com - 11/12/2013, 09:53 WIB
Penyelidikan Komisi Hubungan Kemasyarakatan negara bagian New South Wales, Australia, mengungkap masalah perdagangan manusia dan perbudakan di wilayah itu lebih buruk dari yang diperkirakan dan tidak banyak dilaporkan.

Dalam kesimpulannya, komisi menyarankan beberapa hal, termasuk pembentukan Dewan Penasihat Perdagangan Manusia setingkat menteri negara bagian, dan program kompensasi nasional bagi para korban.

Menurut laporan, media selama ini lebih banyak memfokuskan pemberitaan mereka mengenai eksploitasi perempuan di kalangan industri seks. Namun, menurut komisi, eksploitasi lebih banyak terjadi di kalangan bisnis dan dalam rumah.

Stepan Kerkyasharian, yang mengepalai Komisi Hubungan Kemasyarakatan dalam 24 tahun terakhir, mengatakan, masalah ini tidak saja melibatkan perempuan, tetapi juga pria dan anak-anak.

"Sering kali, semua hal ini dimulai dengan hal yang sepele seperti 'Anda bisa datang dan membantu kerjaan saya', atau 'Pasangan Anda bisa datang dan bekerja di restoran pada akhir pekan'. Namun, setelah bekerja selama beberapa waktu, mereka tidak mendapatkan bayaran sama sekali," kata Kerkyasharian.

"Biasanya, yang memanfaatkan hal seperti ini adalah mereka memiliki kedudukan terhormat di masyarakat setempat, entah karena jabatan atau uang yang mereka miliki," tambahnya.

Kerkyasharian memberikan contoh seorang perempuan yang begitu takutnya sehingga ketika memberikan kesaksian melakukannya dari ruangan terpisah.

Associate Professor Jennifer Burn dari Lembaga Anti-Perbudakan Australia mengatakan, organisasinya prihatin dengan perempuan yang bekerja di rumah tangga tanpa bayaran.

"Ada sejumlah kasus di mana para perempuan ini dipekerjakan secara paksa di rumah tangga. Ini tidak tampak dari luar sehingga banyak orang yang tidak mengetahui adanya perdagangan manusia." kata Burn.

Jennifer Burn mengatakan, lembaganya sekarang berusaha memberikan bantuan hukum dan dukungan bagi mereka yang menjadi korban. "Kami berhubungan dengan sekitar 70 orang yang menjadi korban perdagangan manusia di Australia," kata Burn.

"Secara nasional, ada 300 orang yang sudah dinyatakan sebagai korban oleh pihak berwenang Australia, tetapi kita belum tahu persis jumlah sebenarnya dan ada bentuk perdagangan manusia lainnya yang belum kita ketahui." tambah Burn.

Beberapa temuan penting

* Perbudakan terjadi di banyak tempat lebih buruk dari perkiraan publik selama ini.

* Eksploatasi lebih banyak terjadi di rumah tangga dan bisnis.

* Perdagangan manusia dan perbudakan tidak banyak dilaporkan

Membantu kerja di satu tempat dengan imbalan tinggal secara cuma-cuma patut diperhatikan dengan saksama.

* Secara nasional diperkirakan ada 300 orang yang disebutkan menjadi korban perdagangan manusia.

* Komisi merekomendasikan pembentukan Komisi Penasihat Perdagangan Manusia setingkat menteri dan program kompensasi nasional untuk para korban dibentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com