BEIJING, KOMPAS.com — Otoritas lokal China, Selasa (3/12/2013), menyatakan, jumlah korban meninggal dalam ledakan pipa minyak di kota pantai China, Qingdao, menjadi 62 orang. Ledakan itu terjadi pada Jumat (22/11/2013).
Ledakan tersebut mengoyak jalan raya, menjungkirbalikkan mobil-mobil, dan mengirim asap hitam yang pekat membubung di atas kota. Gambaran itu terekam dalam beragam gambar dari hari kejadian.
Jasad orang terakhir yang dinyatakan hilang akibat ledakan itu ditemukan pada Senin (2/12/2013). Pernyataan tentang temuan ini ditulis dalam akun Pemerintah Qingdao di Sina Weibo, jejaring sosial China yang mirip Twitter.
Pemerintah membenarkan kabar bahwa jumlah korban meninggal seluruhnya menjadi 62 orang. Pipa yang meledak adalah milik perusahaan minyak negara Sinopec. Ledakan terjadi ketika pekerja berusaha mengatasi kebocoran dari jaringan pipa itu.
Tujuh petinggi Sinopec telah ditahan kepolisian setempat, tetapi penyebab ledakan belum diumumkan. Sistem keamanan industri di China dikenal buruk dan korupsi telah membuat pemilik usaha memangkas standar prosedur pengamanan demi menyiapkan dana untuk suap.
Media setempat melaporkan bahwa sepanjang paruh pertama 2013 setidaknya 28.000 orang tewas atau hilang di tempat kerja mereka.