Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Suap, Bos Minyak China Dihukum Mati

Kompas.com - 16/07/2009, 08:09 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Pengadilan China memberikan penundaan hukuman dua tahun kepada mantan pemimpin Sinopec, perusahaan minyak terbesar kedua China, Chen Tonghai (60), yang divonis hukuman mati karena menerima uang suap sebesar 195,73 juta yuan (28,64 juta dollar AS).

Kantor berita Xinhua, Rabu (15/7), menyebutkan, vonis tersebut dijatuhkan Pengadilan Menengah No 2 Beijing, kemarin.

Tonghai dinyatakan terbukti menerima uang itu secara melawan hukum dari tahun 1999 hingga Juni 2007. Dia mengundurkan diri tiba-tiba sebagai pemimpin Sinopec, seusai kasus suap yang diterimanya terbongkar.

Sebelum menjadi pemimpin tertinggi di perusahaan pengilangan minyak terkemuka Asia itu pada 2003, Tonghai adalah wakil ketua Komisi Perencanaan negara, yang kemudian diubah namanya menjadi Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional. Dia mendalami teknik perminyakan di perguruan tinggi dan bekerja sebagai kepala pengilangan di China bagian timur pada awal 1980-an, sebelum menjadi ketua Sinopec.

”Tonghai menerima suap dalam jumlah yang luar biasa besar, cukup pantas untuk sebuah hukuman mati. Tetapi karena dia mengakui dan menyesalinya, memberikan masukan-masukan mengenai tindakan kejahatan orang-orang lainnya, dan mengembalikan semua suap, maka penundaan hukuman diberikan,” kata Xinhua.

Penundaan hukuman mati pada praktiknya sering kali berbuah pada penggantian hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup jika terhukum benar-benar telah menyesali perbuatannya.

Terkait Renqing

Beberapa surat kabar Hongkong sebelumnya melaporkan, kasus Tonghai mungkin merupakan salah satu faktor pengunduran diri tiba-tiba Menteri Keuangan China Jin Renqing, pada Agustus 2007. Sebuah laporan menyebutkan, Jin-lah yang memperkenalkan Tonghai kepada seorang perempuan yang kemudian menjadi wanita simpanan Tonghai.

Sinopec, yang juga dikenal sebagai Perusahaan Perminyakan dan Kimia China, merupakan pengilang minyak terbesar di Asia dari segi volume dan perusahaan terbesar kedua China setelah China National Petroleum Corp. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tonghai dilakukan saat dia menjabat sebagai wakil general manager Sinopec unit China Petroleum Corp, kemudian berlanjut saat ini naik menjadi general manager, wakil ketua, dan akhirnya ketua Sinopec grup.

Berdasarkan laporan-laporan sebelumnya, Tonghai mulai disidik pada Mei 2007 dan kemudian secara resmi ditangkap di bandara Beijing, ketika berusaha lari ke luar negeri pada Juni 2007.

Menurut majalah Pemerintah Caijing, ayah Tonghai adalah Chen Waida, seorang pejabat partai komunis berpengaruh dan mantan tokoh revolusioner China. Vonis terhadap Tonghai semakin menambah panjang daftar para pejabat atau mantan pejabat yang dihukum karena melakukan korupsi. (AP/AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com