Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Kemanusiaan di Tengah Konflik yang Bergejolak

Kompas.com - 25/09/2013, 12:39 WIB
Pasukan internasional akan sepenuhnya ditarik mundur dari Afganistan pada akhir tahun depan. Namun dari pantauan lembaga kemanusiaan medis internasional Dokter Lintas Batas atau MSF, beberapa daerah di Afganistan masih kurang aman sehingga warga bahkan sulit untuk mengakses layanan kesehatan. Berikut adalah petikan wawancara dengan Renzo Fricke, Koordinator Operasional MSF untuk Afganistan

Apakah situasi keamanan memburuk di Afganistan?

Afganistan adalah negara yang masih berada dalam perang. Saat ini adalah waktunya “serangan tahunan” di musim semi, yang dikenal sebagai “musim pertempuran”. Ini terlihat dari gelombang serangan di Kabul pada bulan Juni dan Juli lalu. Namun, selain bulan itu, warga masih terkena dampak konflik sepanjang tahun di sebagian besar wilayah. Selama satu dekade terakhir, akses bagi organisasi bantuan kemanusiaan, termasuk MSF, untuk mencapai daerah yang paling tidak stabil, di mana penduduk mengalami dampak langsung perang, telah menurun drastis. Dampak paling mencolok adalah tidak adanya data yang bisa diandalkan untuk memberi gambaran akurat tentang kebutuhan orang-orang yang tinggal di daerah yang paling tidak aman.

Bisakah mendapatkan gambaran akurat tentang situasi kemanusiaan di Afganistan pada saat ini?

Berdasarkan pengalaman kami bekerja di sini, kami mendapati kebutuhan kemanusiaan di Afganistan sangat luas dan banyak yang belum tercukupi. Negara ini memiliki beberapa indikator kesehatan terburuk di dunia; dan masih merupakan tempat dengan risiko paling tinggi bagi perempuan hamil dan anak-anak. Penyakit mematikan seperti campak muncul kembali, dan negara ini juga rawan terhadap bencana alam seperti banjir dan gempa bumi. Banyak klinik kesehatan di desa yang tidak berfungsi baik, staf kesehatan dengan kualifikasi tinggi telah meninggalkan daerahnya karena tidak aman, dan persediaan obat-obatan serta perlengkapan medis tidak rutin atau tidak tersedia. Situasi tidak aman menghambat warga dalam mencapai rumah sakit. Dan layanan kesehatan ini  akan semakin terganggunya seiring konflik yang terus berlangsung.


MSF/Ben King Staf MSF pada 8 Juli 2013 mentransfer pasien yang terluka parah ke meja operasi di MSF Kunduz Trauma Centre.

Miliaran dolar dana bantuan telah dihabiskan di Afganistan selama 12 tahun terakhir. Dampak apa yang telah dihasilkan dalam hal kesehatan?

Dengan besarnya jumlah uang yang disuntikkan ke negara ini, beberapa hasil bisa dilihat. Sistem kesehatan nasional telah direstrukturisasi dan ada ekspansi infrastruktur medis di banyak tempat. Namun, ada kesenjangan yang besar antara apa yang tertera di atas kertas dengan kenyataan di lapangan. Banyak bangunan yang kosong: tidak ada persediaan, tidak ada obat, tidak ada staf, maupun pasien. Sistem yang dipakai mengandaikan Afganistan berada dalam fase ‘pasca-konflik’, dan tidak mencerminkan realitas sebuah negara yang masih dalam keadaan perang. Kami melihat penduduk yang masih bersusah payah mengakses layanan kesehatan akibat situasi yang tidak aman, biaya, jarak, atau karena banyak fasilitas kesehatan yang sebenarnya tidak fungsional.

Bagaimana pemberian bantuan selama ini?

Sejak hari-hari awal perang, Afganistan telah menjadi tempat untuk menguji pendekatan militer-politik-kemanusiaan yang terintegrasi oleh pasukan koalisi internasional, yang dipimpin NATO. Dengan kata lain, kami telah melihat bantuan kemanusiaan yang secara konsisten dikooptasi untuk melayani agenda militer, dengan hasil yang berbahaya. Bantuan tidak disampaikan berdasarkan kebutuhan penduduk, melainkan disetir oleh kepentingan keamanan nasional dan tujuan kebijakan luar negeri negara-negara yang terlibat di dalam konflik.

Dana dalam jumlah besar telah dikucurkan ke negara untuk mengembangkan proyek dengan ‘dampak yang cepat’ atau ‘quick impact’, yang dimaksudkan untuk memenangkan hati dan pikiran penduduk Afganistan. Sebagai contoh, aktivitas kesehatan jangka pendek, dilakukan oleh pasukan internasional di wilayah yang dekat dengan garis depan. Pada saat bersamaan selagi menyediakan layanan kesehatan, mereka mengumpulkan informasi untuk tujuan militer sebagai bagian dari strategi melawan pemberontakan.

Militerisasi bantuan telah mengaburkan garis antara peran militer dan peran aktor independen, netral dan imparsial, menempatkan penduduk Afganistan di dalam risiko ketika mereka mencari bantuan. Beberapa pasien memberitahu kami bahwa mereka lebih memilih menempuh perjalanan berjam-jam untuk mencapai rumah sakit MSF, ketimbang pergi ke klinik lebih dekat yang dijalankan oleh militer karena mereka mengkhawatirkan tindakan balas dendam dari kelompok oposisi.

Peran apa yang dijalankan Organisasi Non-Pemerintah (NGO) internasional dalam menyampaikan bantuan kemanusiaan?

Selama satu dekade terakhir, NGO kesehatan yang netral, imparsial, dan independen di negara ini sangatlah kurang. Mengingat kebanyakan negara donor bantuan kemanusiaan memiliki pasukan yang dikirim ke lokasi konflik, pendanaan telah dibelokkan secara dramatis ke arah agenda pembangunan atau ‘stabilisasi’. Mulai 2009, dana pembangunan telah mencapai 12 kali lipat dana bantuan kemanusiaan. Pendekatan ini jelas mengabaikan realitas di lapangan dan kebutuhan kemanusiaan utama yang masih ada. Dengan beberapa pengecualian, sejumlah besar NGO internasional telah berpartisipasi aktif dalam agenda stabilisasi ini dan menerima pendanaan yang diperuntukkan bagi daerah-daerah di mana pasukan dari negara donor mereka ditempatkan. Mereka mengambil pendekatan yang oportunis, melupakan kepiawaian kemanusiaan mereka demi mendapatkan dana pembangunan yang tersedia. Ditambah dengan militerisasi bantuan, ini telah secara serius menghancurkan kapasitas bantuan kemanusiaan yang independen, imparsial dan netral di negara tersebut.

Efek apa yang akan muncul terkait situasi kemanusiaan dengan ditariknya pasukan militer internasional?

Saat pasukan ditarik, tidak bisa dihindari bahwa jumlah uang yang besar akan turut pergi bersama mereka. Satu perubahan utama adalah tutupnya banyak klinik dan rumah sakit yang dijalankan atau didukung oleh pemerintah yang terlibat dalam konflik. Terlepas dari setuju atau tidak MSF dengan tujuan fasilitas-fasilitas ini, kami akui bahwa mereka menyediakan layanan bagi penduduk di beberapa wilayah. Jelas bahwa ketersediaan layanan kesehatan yang masih jauh dari cukup ini akan semakin berkurang lagi. Pada saat yang sama, situasi tidak aman jelas akan meningkat dan kebutuhan kemanusiaan akan terus berrtambah. Apa yang kami harapkan adalah, saat pasukan internasional berkurang, akan ada semakin sedikit pengaburan garis batas antara agenda militer dengan bantuan kemanusiaan. Kami ingin melihat pemulihan aksi kemanusiaan yang independen dan imparsial di Afganistan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com