Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Afganistan, Pakistan Bebaskan Pendiri Taliban

Kompas.com - 21/09/2013, 17:24 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Mullah Abdul Ghani Baradar bukan orang biasa di Taliban Afganistan. Soalnya, di dalam hierarki kelompok teroris itu, Ghani Baradar adalah orang nomor dua sesudah almarhum Osama bin Laden.

Menurut warta AP pada Sabtu (21/9/2013), Pakistan membebaskan Ghani Baradar dari bui di Karachi. Pentolan Taliban ini ikut diciduk dalam operasi intelijen Pakistan dan AS pada Februari 2010.

Nah, usut punya usut, Presiden Afganistan Hamid Karzai yang meminta Pemerintah Pakistan untuk membebaskan Ghani Baradar. "Ghani Baradar bisa membantu mendorong rekonsiliasi di Afganistan," kata Karzai kala bertandang ke Pakistan akhir bulan silam.

Pakistan sebelumnya mengatakan kalau Ghani Baradar tak akan dijebloskan ke bui Afganistan seusai pembebasan. "Dia bisa bebas ke mana saja," kata pernyataan Kementerian Kehakiman Pakistan.

Dalam sepuluh bulan ke belakang, Pakistan sudah membebaskan 33 anggota Taliban Afganistan.

Militer

Sebagai salah satu pendiri Taliban, Ghani Baradar memegang peranan penting di Afganistan, Negeri Para Mullah itu. Kebanyakan jabatan militer yang disematkan ke Ghani Baradar.

Di Kabul, ia menjadi deputi menteri pertahanan Taliban. Ia juga pernah menjadi kepala unit militer di Kandahar. Jabatan itu mencakup lima provinsi di barat Afganistan.

Pemerintah Afganistan meyakini kalau Ghani Baradar adalah tokoh kunci proses perdamaian di Afganistan. Sementara, para pemimpin Taliban berharap agar Ghani Baradar tetap setia pada pergerakan Taliban.

AP Beberapa anggota Taliban dalam sebuah pertemuan. Delegasi Taliban telah bertemu dengan pejabat dan ulama Iran, meskipun mereka memiliki ideologi yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com