Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Australia Pakai "Robot Terbang" Awasi Peternakan Unggas

Kompas.com - 30/08/2013, 19:45 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Aktivis Organisasi Pembebasan Hewan di Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia, menggelar investigasi dengan menggunakan hexacopter atau robot terbang dengan enam baling-baling yang diterbangkan dengan alat pengendali jarak jauh.

Hexacopter itu digunakan untuk menangkap gambar kondisi unggas di dalam peternakan dari udara. Alat itu dibeli seharga 14.000 dollar Australia dan dilengkapi dengan kamera video definisi tinggi seharga 3.000 dollar Australia.

Tindakan ini merupakan upaya dramatis organisasi ini untuk meningkatkan kampanye mereka terhadap pemilik peternakan agar memperhatikan hak hewan untuk bergerak bebas.

"Alat ini memungkinkan kami membuat dokumentasi dari jarak 10-30 meter ke bawah dan itu tidak melanggar hukum,” kata Direktur Eksekutif Pembebasan Hewan NSW, Mark Pearson.

"Dengan pesawat pengendali jarak jauh ini kami bisa mendapatkan gambar tanpa melakukan pelanggaran masuk tanpa izin, cara ini tidak bertentangan dengan hukum ruang udara sehingga dokumen yang  dihasilkan nanti sah dan bisa digunakan pemerintah, polisi, dan pengadilan."

Alat tersebut baru-baru ini digunakan untuk memantau dari udara kondisi peternakan telur tanpa pengandangan Dora Creek di pesisir tengah NSW dan di Maitland, Newcastle Utara.

Kegiatan ini memicu kontroversi karena gambar yang diperoleh menunjukkan unggas di peternakan itu tidak bergerak bebas, tetapi dikandangkan. 

Gambar yang diambil hexacopter itu kemudian digunakan Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia untuk menyelidiki apakah peternakan itu memang menerapkan sistem peternakan tanpa kandang yang memungkinkan ternaknya bergerak bebas.

"Jika memang tanpa kandang, maka unggas di sana bisa mengakses sumber makanan dari alam disekitarnya, maupun pakan ternak yang disediakan, ada kandang, hewan bisa menikmati cahaya matahari langsung dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhannya, sebagaimana diharapkan konsumen yang bersedia  membayar produk mereka dengan harga tinggi,” ungkap Pearson.

Pemilik peternakan, Glenn Moncrieff, mengatakan 65.000 unggas ayam miliknya dikeluarkan setiap sore. Namun ketika organisasi Pembebasan Hewan memfilmkan peternakan mereka dari udara, unggas mereka sedang dikandangkan di siang hari karena sedang diobati untuk mencegah cacingan.

Praktik itu, menurut Moncrieff, sudah sesuai dengan ketentuan perunggasan Australia.

Moncrieff tidak mengizinkan kru Landline ABC memfilmkan kandang unggasnya, tapi beberapa hari kemudian kru Landline ABC menyaksikan kalau ternak di peternakan itu memang sedang dikeluarkan dari kandang.

Moncrieff mengaku dirinya tidak suka dengan tindakan yang dilakukan aktivis Pembebasan Hewan yang memata-matai peternakannya dari udara.

"Itu sangat mengganggu, mereka tidak berhak melakukan itu,” katanya kesal.

"Jika mereka datang mengetuk pintu, kami dengan senang hati membantu, tapi jika mereka langsung menerbangkan sesuatu di atas peternakan kami, saya tidak setuju,” tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com